FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), masih terus mendalami kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi.
Bahkan kali ini, Komnas HAM juga akan segera memeriksa polisi beserta anggota FPI yang ikut terlibat dalam bentrok itu.
Seperti dikatakan Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara. Pihaknya tengah mengatur jadwal untuk memeriksa saksi dari anggota laskar FPI yang disebut melarikan diri oleh polisi.
Dimana untuk pemeriksaan Laskar FPI yang dimaksud, berada di mobil berbeda dengan enam laskar FPI yang tewas ditembak, namun dalam iring-iringan yang sama.
“Lagi negosiasi, karena ini kan soal keamanan, begitu juga standar dan lain-lainnya,” katanya, Kamis (24/12) seperti dikutip dari Kompas.com.
Bilamana sudah memeriksa saksi dari laskar FPI, pihaknya akan melanjutkan pemeriksaan terhadap polisi dari Polda Metro Jaya yang terlibat bentrok. Pemeriksaan terhadap polisi dan laskar FPI yang berada di lokasi kejadian itu, kata dia, sengaja dijadwalkan paling akhir.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Komnas HAM juga telah memeriksa sejumlah pihak lain dan sejumlah barang bukti. Penyelidik Komnas HAM pada awalnya juga sudah memeriksa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Kemudian Komnas HAM telah memanggil tim dokter yang melakukan otopsi terhadap jenazah enam laskar FPI yang tewas tertembak.
Komnas HAM juga, telah menerima berupa bukti foto dan video dari kondisi keenam jenazah yang berasal dari pihak keluarga. Begitu juga, telah memeriksa mobil yang digunakan polisi dan laskar FPI saat kejadian bentrok. Dan baru-baru ini, Komnas HAM pun telah memeriksa barang bukti berupa senjata api, senjata tajam dan ponsel milik keenam laskar FPI.
“Kita ingin rekonstruksi peristiwanya terlebih dahulu, agar lebih detail. Sehingga saat konfirmasi dengan para petugas dan laskar FPI akan lebih jelas,” tambah Beka.
Disebutkan Beka, bila telah melakukan pemeriksaan kepada polisi dan laskar FPI, langkah selanjutnya tinggal meminta keterangan ahli. Dan ditargetkan, penyelidikan ini selesai dalam tiga pekan kedepan.
“Untuk target di pertengahan Januari 2021,” tuturnya. (**)