BudayaNasional

Papa Alam Pimpin Peresmian Monumen Kujang Papasangan, Simbol Urang Sunda Dikukuhkan

FAJARNUSANTARA.COM- Desa Sirna Mulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang merayakan momen bersejarah dengan peresmian Lingga Ratu Monumen Kujang Papasangan yang digagas oleh Kawargian Abah Alam, sekaligus memperingati Hari Ibu ke-64.

Acara peresmian yang digagas oleh budayawan dan pecinta lingkungan Jawa Barat, Kawargian Abah Alam Adhitya Alam Syah, atau yang akrab disapa Papa Alam, menjadi peristiwa berharga bagi warga Sumedang. Jum’at 22 Desember 2023.

Nampak hadir ratusan budayawan dan Paguyuban, Ormas dan tokoh-tokoh sentral dari berbagai daerah se-Jawa Barat turut menyaksikan peresmian tersebut, Kadispadbupora Sumedang turut hadir begitu juga jajaran Aparatur Desa Sirna Mulya dan Camat Sumedang Utara.

Baca Juga :  Debat Publik Pilkada Sumedang 2024, Ajang Adu Visi Misi untuk Sumedang yang Lebih Baik

Acara semakin terasa semakin khidmat dengan kehadiran Kasetumdam Kodam Siliwangi, Dandim 1006/Sumedang dan Danyonif 301/Prabu Kian Santang.

Papa Alam salah satu Tokoh Budaya Jawa Barat menyampaikan bahwa Kujang, sebagai simbol budaya Sunda, Kuta juga harus bangga karena sudah mendapatkan pengakuan hukum dari negara sebagai bagian dari identitas khas Bangsa Sunda.

Baca Juga :  Dony-Fajar Sapa Warga Cimanggung, Siapkan Strategi Menang Pilkada

“Kujang disakralkan oleh masyarakat Sunda, dan nilai-nilai ini perlu disosialisasikan dengan bangga karena tidak melanggar hukum,” ujarnya.

Papa Alam menjelaskan lokasi Monumen Kujang Papasangan tidak dilakukan secara sembarangan.

“Kami memilih wilayah ini karena lokasinya sangat pas, dengan latar belakang Gunung Tampomas yang jelas terlihat. Selain itu, KujangĀ  Papasangan dipilih karena terkait erat dengan Sumedang, dan posisinya menghadap sengaja menghadap ke Tampomas.” Jelasnya.

Tentang pemeliharaan, Papa Alam menekankan kebijakan yang melibatkan putra daerah untuk mencapai yang terbaik.

Baca Juga :  KPU Sumedang Sosialisasi Pilkada, Ribuan Penonton Disuguhi Wayang Golek

“Keberadaan Monumen Kujang ini mendapat respon positif dari pemerintah Desa maupun Kecamatan, hingga terwujudnya monumen ini,” tambahnya.

Menyinggung arah pandang Monumen Kujang ke Gunung Tampomas, Papa Alam menjelaskan bahwa hal ini memberikan arahan kepada semua, sambil menyoroti perubahan warna kujang menjadi keemasan saat senja.

Dalam pesannya kepada warga Sumedang, Papa Alam berharap, Semoga Monumen Kujang membawa keberkahan, kemajuan, dan rahmat barokah, serta menguatkan persatuan orang Sunda. Kamarana Urang Sunda!**

Enceng Syarif Hidayat

Enceng Syarif Hidayat adalah seorang jurnalis yang aktif liputan di Sumedang, Jawa Barat. Enceng mengawali karirnya di dunia jurnalistik dimedia lokal online Sumedang. Liputan utamanya di wilayah Barat Sumedang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button