NasionalPemerintahan

Distribusi Vaksin Covid-19, KPK Ingatkan Potensi Penyimpangan

FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Melihat jumlah vaksin covid-19 yang terbatas, perlu diingatkan akan terjadinya penyimpangan. Maka dari itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan pihak terkait, soal potensi penyimpangan dalam proses distribusi vaksin Covid-19.

Seperti diungkapkan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata. Menurutnya, praktik penyimpangan, mungkin terjadi karena vaksin Covid-19 jumlahnya memang sangat terbatas.

“Tidak hanya terjadi pada saat pengadaan. Ini malah kami melihat mungkin penyimpangan nanti justru di distribusi. Karena apa, vaksin ini sangat terbatas,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (8/1) seperti dikutip Kompas.com.

Baca Juga :  Evaluasi MCP, Posisi Sumedang Turun, KPK Bertindak

Disebutkannya, jumlah vaksin yang terbatas dapat menimbulkan penyimpangan karena banyak orang berebut ingin divaksinasi. Dia pun menduga, bila melihat kondisi demikian, dapat saja terjadi praktik-jual beli vaksin.

“Ini menyangkut kehidupan, menyangkut nyawa, semua orang ingin selamat,” ujar Alex.

Dirinya pun berpendapat, proses pengadaan vaksin Covid-19 yang dilakukan tanpa lelang sudah tepat mengingat produsen vaksin yang terbatas. Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa KPK akan tetap mengawasi program vaksinasi Covid-19 guna mencegah terjadinya tindakan korupsi.

Baca Juga :  Evaluasi MCP, Posisi Sumedang Turun, KPK Bertindak

“Tentu diharap betul peran serta dari masyarakat, supaya ikut mengawasi pelaksanaan dari program vaksinasi Covid-19. Diharapkan itu sampai rakyat terkecil, nanti juga semua dapat giliran untuk divaksin,” tuturnya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Pimpinan dan petinggi KPK membahas vaksinasi Covid-19.

“Agar kita bisa transparan, tukar pikiran dan meminta bantuan KPK untuk mengawasi, melihat risiko-risiko apa saja yang mungkin dan kalau bisa kita hindari sejak awal,” kata Budi.

Baca Juga :  Evaluasi MCP, Posisi Sumedang Turun, KPK Bertindak

Seperti diketahui, Vaksinasi Covid-19 rencananya dimulai pekan depan. Dimana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksinasi. Kendati demikian, vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). (**)

Redaksi Fajar Nusantara

Fajar Nusantara merupakan media online yang terbit sejak tanggal 17 April 2020 di bawah naungan badan hukum PT. Fajar Nusantara Online (FNO). PT. FNO telah memiliki badan hukum resmi tercatat di Negara dan memiliki ijin berusaha sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Back to top button