Pemerintah Perpanjang PPKM, Airlangga: Untuk Kemaslahatan Masyarakat

FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA— Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi diperpanjang pemerintah. Tepatnya, mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021 nanti.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto menegaskan, kebijakan perpanjangan PPKM dilakukan, untuk kebaikan masyarakat Indonesia. Dan perpanjangan PPKM ini, kata Airlangga, pemerintah sudah mempertimbangkan dengan seksama. Sebab, melihat penambahan angka positif Covid-19 yang belum menunjukkan tren penurunan secara signifikan.
“Yang ditetapkan pemerintah (perpanjangan PPKM) tentunya untuk kemaslahatan masyarakat luas,” kata Airlangga seperti dikutip dari Republika.co.id, Sabtu (23/1).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengakui, putusan perpanjangan PPKM akan membuat tidak nyaman bagi sebagian pihak. Utamanya bagi mereka yang terdampak langsung secara sosial dan ekonomi.
Akan tetapi, kebijakan berat itu terpaksa harus diambil. Tentunya, sebagai salahsatu upaya dalam menekan angka pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia. Terhitung, kata dia, kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir hanya sekali mengalami penurunan hingga menyentuh angka di bawah 10 ribu kasus dalam 24 jam, yakni pada Senin (18/1) lalu. Namun selanjutnya, penambahan kasus positif mengalami tren dan tetap berada dalam posisi di atas 10 ribu kasus setiap 24 jam.
Jumat (22/1) kemarin, katanya, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada penambahan sebanyak 13.632 kasus dalam sehari. Dirinya pun berharap, perpanjangan PPKM membuat masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan pola 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan terbiasa menerapkan protokol kesehatan agar kenaikan kasus di beberapa daerah yang tercatat signifikan ditekan.
Disebutkan, dari tujuh provinsi yang menerapkan PPKM, hanya ada dua yang berhasil menurunkan kasus Covid-19, yakni Banten dan Yogyakarta. Namun lima provinsi lain seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, masih menunjukkan kenaikan kasus yang mengkhawatirkan.
“Dengan harapan, selain dari Banten dan Yogyakarta, akan lebih banyak lagi provinsi yang mengalami penurunan kasus Covid-19,” harapnya. (**)