FAJARNUSANTARA.COM, SUBANG – Mulai besok (30/11) sampai Rabu (2/12), Puskesmas Palasari di Kecamatan Ciater Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, ditutup sementara. Hal ini, menyusul adanya dua tenaga kesehatan (nakes) yang merupakan seorang dokter dan seorang pegawai klinik swasta, positif covid-19.
Hal ini, dibenarkan Kepala Puskesmas Palasari, Tedi. Menurutnya, dua nakes yang positif covid-19 ini, masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk saat ini, kedua nakes itu tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Dan masa isolasinya berakhir pada Kamis (3/12) atau 10 hari setelah dilaksanakan swab test.
“Kondisi sampai hari ini, kedua orang itu tidak menunjukan gejala. Atas kondisi ini, maka pelayanan di PKM Palasari tutup dulu, mulai besok sampai hari Rabu. Insya Allah buka layanan lagi di hari Kamis 3 Desember 2020,” katanya kepada Fajarnusantara.com, Minggu (29/11).
Disebutkan Tedi, disamping menutup layanan puskesmas, pihaknya juga akan melakukan tracing swab terhadap para karyawan Puskesmas Palasari.
“Termasuk sterilisasi ruangan/bangunan PKM dengan desinfektan. Sehingga pada Hari Kamis 3 Desember 2020, kami akan kembali melaksanakan pelayanan kesehatan dengan kondisi sudah steril. Meski begitu penerapan prokes di PKM Palasari tetap dijalankan seperti sebelumnya seperti melakukan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Kami juga menerapkan aturan jika pasien datang tanpa masker, mohon maaf, kami tidak akan melayani,” tuturnya.
Disamping dua nakes Puskesmas Palasari positif covid-19, ada empat warga di RT 13 RW 03 Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang, yang juga tengah diisolasi mandiri di rumah. Hal ini dilakukan, setelah adanya delapan orang yang dilakukan rapid test, dan hasilnya menunjukkan empat orang reaktif covid-19.
Seperti dikatakan Ketua RT 13 Desa Palasari, Babam. Kedelapan orang yang dilakukan rapid test itu, sempat kontak dengan seorang keluarganya yang dinyatakan positif dan tengah menjalani isolasi mandiri. Kata Babam, awalnya, orang yang sakit itu dibawa ke Klinik RNA, dr Ajat karena sakit DBD dan dirawat selama empat hari.
“Sepulangnya dirawar, pas malamnya orang itu sesak nafas, hingga dibawa ke Klinik Medika. Saat itu dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Saat itu juga d bawa ke Rumah Sakit Ciereng untuk swab test dan hasilnya positif hingga diisolasi dulu empat hati. Itu ada suratnya, tanpa gejala dan dibawa pulang sama keluarganya yang delapan orang itu, tapi hanya empat yang reaktif hingga diisolasi di empat rumah lingkungan RT 13 ini,” jelasnya.
Menyikapi kondisi ini, Ketua Satgas Covid-19 Desa Palasari, Dudi turut prihatin dengan adanya warga yang tengah diisolasi mandiri di wilayahnya. Menurut Dudi, penyebaran covid-19 ini, akan terus berlangsung apabila masarakat tidak disiplin dalam penanggulangan, terutama pelaksanaan protokol kesehatan.
“Mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi korban. Mungkin ini musibah di Desa Palasari, kejadian yang mungkin tidak terduga. Mudah-mudahan musibah cepat berlalu. Sekali lagi, kepada warga Palasari saya sebagai Satgas Desa Palasari, memohon tetap jaga kesehatan, ikuti protokol kesehatan, terutama untuk penanggulangan covid-19,” imbaunya. (rmn)