Wapres Tak Ikut Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Ini Kata Jubir
FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Vaksinasi Covid-19 tahap pertama yang akan disuntikan pertama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta petinggi lainnya di pemerintah pusat, nampaknya tidak akan diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Terkat hal itu, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menyebutkan, bahwa usia wapres sudah diatas 60 tahun, menjadi alasannya.
“Kondisi usia Pak Wapres diatas 60 tahun, tidak memungkinkan untuk divaksin dengan vaksin yang ada sekarang (Sinovac),” ujarnya kepada wartawan, Selasa (5/1) seperti dikutip Kompas.com.
Kemungkinan besar, Wapres Ma’ruf akan divaksinasi pada tahap berikutnya. Itu juga, kata jubir, apabila terdapat vaksin yang sesuai dengan kriteria kondisi Ma’ruf.
“Mungkin tahap berikutnya kalau ada vaksin yang sesuai kriteria kondisi Pak Wapres,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Rabu (13/1) pekan depan, akan menjadi agenda vaksinasi perdana. Hal itu diawali Presiden Joko Widodo beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju serta pejabat di tingkat pusat dalam menjalani vaksinasi.
Seperti dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam agenda Rapat Koordinasi Kesiapan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol Kesehatan Tahun 2021 di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3 kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (5/1).
“Akan dilakukan pada Rabu depan di Jakarta oleh bapak presiden,” katanya di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari JPNN.com.
Setelah vaksinasi dilakukan tingkat pusat, kata Menkes, akan dilanjutkan di daerah pada hari berikutnya secara serentak. Menurutnya, tenaga kesehatan diprioritaskan menjalani vaksinasi perdana ini.
“Pada saat penyuntikan tenaga kesehatan, tolong kepala daerah, bapak atau ibu gubernur, turun untuk membangkitkan confidence ke masyarakat,” pintanya.
Menurut Budi, arahan Presiden sudah jelas dalam pelaksanaan vaksinasi nanti. Tokoh masyarakat hingga figur kesehatan, akan dilibatkan dalam vaksinasi Covid-19 itu.
“Akan dilakukan secara serentak, itu sesuai arahan Bakap Presiden. Diawali di pusat, kemudian dilanjutkan di daerah, melibatkan tokoh masyarakat dan kalau ada tokoh kesehatan atau figur dokter yang berpengaruh, misalnya, itu untuk diikutsertakan,” tuturnya.
Menkes juga meminta keada kepala daerah, untuk mempersiapkan orang-orang yang diprioritaskan untuk menjalani vaksinasi nanti. Dimana untuk vaksinasi tahap pertama ini, akan dibagi menjadi dua tahap.
“Terutama tenaga kesehatan, tolong dibagi dua tahap. Karena kemungkinan akan ada sedikit dampak, misalnya pegel sedikit, demam sedikit. Dalam satu puskesmas, misalnya ada empat perawat, jangan sampai di hari yang sama vaksin semua. Perlu antisipasi betul efek itu,” ungkapnya. (**)