Ratusan Warga Lereng Gunung Merapi Radius 5 KM Mulai Ngungsi
Pandemi Covid-19, Pengungsi Dicek Terlebih Dahulu


FAJARNUSANTARA.COM, MAGELANG – Sehari pasca naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga, Jumat (6/11) pagi tadi, sedikitnya sudah ada 500 warga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah, mulai mengungsi. Jumlah itu, merupakan warga yang rentan, seperti ibu hamil dan menyusui, anak-anak, lanjut usia, difabel, serta warga yang sakit.
Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, yang mengungsi itu berasal dari Desa Ngargomulyo, Krinjing dan Desa Paten di Kecamatan Dukun. Desa-desa tersebut masuk kategori sangat rawan terdampak erupsi, dalam radius sekitar 5 kilometer dari puncak gunung.
”Itu merupakan pengungsi mandiri sehingga tidak perlu dijemput. Mereka datang ke lokasi pengungsian menggunakan kendaraan pribadi dan ada kendaraan yang disediakan pemerintah desa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, seperti dikutip dari kompas.com.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, sudah berkoordinasi dengan 21 camat di Kabupaten Magelang. Setiap camat sudah diminta untuk mendata potensi tempat yang layak dijadikan pengunhgsian.
”Harus disediakan juga lokasi-lokasi pengungsian baru mengingat kondisi pandemi, jadi lokasi pengungsian yang ada tidak bisa difungsikan secara optimal sampai numpuk,” uangkapnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Dwi Susetyo. Mulai dari Kamis kemarin, pihaknya sudah memeriksa kesiapan lokasi pengungsian karena harus dilengkapi pos layanan kesehatan.
Sehingga pada saat akan menghuni pengungsian, kelompok rentan, terutama yang menderita sakit, akan menjalani tes cepat. Bila ada yang reaktif, warga langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes usap.
”Kalau ada yang positif Covid-19 akan langsung dirawat di rumah sakit dan tidak diizinkan tinggal di pengungsian. Termasuk juga bila ada warga yang sedang isolasi mandiri di rumah, itu harus di rumah sakit,” tuturnya. (**)