
FAJARNUSANTARA.COM- Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, H. Sidik Jafar, menilai kondisi Pasar Parakanmuncang, Kecamatan Cimanggung, sudah tidak layak dan mendesak pemerintah daerah segera melakukan revitalisasi dengan anggaran dari APBD atau APBN..
Hal itu disampaikan Sidik usai meninjau langsung pasar tersebut bersama anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) 5, yakni Asep Kurnia, Lady Puspita, Cucu Perawati, Herman Habibulah, dan Dr. Iwan Nugraha, pada Minggu, 13 April 2025.
“Kondisi pasar benar-benar memprihatinkan. Selain becek, atapnya hampir roboh dan ada yang pakai terpal. Jelas ini tidak nyaman dan tidak representatif, apalagi pasar ini berada di gerbang masuk Kabupaten Sumedang dari arah Bandung,” kata Sidik kepada wartawan.
Dalam kunjungannya, rombongan DPRD melakukan audiensi bersama para pedagang dan perwakilan Ikatan Warga Pasar (Ikwapa) di Kantor UPT Pasar Parakanmuncang.
“Barusan saya dengar langsung dari Ikwapa, mereka siap pasar direvitalisasi kapan pun, asalkan menggunakan dana pemerintah. Kami pun mendukung itu. Pemerintah daerah harus segera turun tangan dengan APBD, bahkan bila perlu didukung APBD Provinsi dan APBN,” ujar Sidik.
Ia menambahkan bahwa revitalisasi oleh investor swasta berpotensi membebani pedagang karena kemungkinan adanya cicilan dan uang muka (DP).
Menurutnya, pasar adalah fasilitas publik yang seharusnya dibangun oleh negara demi mendukung ketahanan pangan dan kenyamanan aktivitas ekonomi rakyat.
“Pasar ini menyetor Rp400 ribu per hari ke kas daerah. Dalam setahun, itu bisa belasan miliar. Sudah sepatutnya dikembalikan ke warga pasar dalam bentuk infrastruktur yang layak,” ucapnya.
Tak hanya soal bangunan, Sidik juga menyampaikan permohonan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar membangun jalan layang di sekitar pasar untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi.
“Jalan di depan pasar ini macet. Kami minta agar dibuat jalan layang dari pintu masuk pasar ke simpang jalan utama. Ini penting agar pasar lebih hidup dan menarik warga, terutama dari wilayah perbatasan seperti Cimanggung dan Jatinangor,” katanya.
Ketua Ikwapa, Drs. H. Oso, menyambut baik rencana revitalisasi namun menolak jika pembiayaannya dilakukan oleh pihak ketiga.
“Kalau dibangun lewat APBN atau APBD, besok juga kita siap. Tapi kalau lewat investor yang nanti ada cicilan dan DP, pedagang kecil akan kesulitan. Itu bukan saya yang menolak, tapi warga pasar Parakanmuncang sendiri,” tegas Oso.
Ia berharap pembangunan pasar tidak menghilangkan ruang usaha para pedagang eksisting.
“Yang penting kami bisa terus berjualan tanpa harus tergusur atau dibebani utang,” katanya.
Revitalisasi Pasar Parakanmuncang kini menjadi sorotan setelah sebelumnya sempat viral akibat insiden seekor tikus masuk ke dalam pakaian pengunjung. Momen tersebut dinilai menjadi simbol urgensi perbaikan infrastruktur pasar.**