Cegah Konflik di Kalangan Pelajar, Asep Kurnia Sarankan Sekolah Awasi Medsos Siswa
Media Sosial bisa Memicu Konflik

FAJARNUSANTARA.COM, Sumedang — KETUA Komisi I DPRD Kabupaten Sumedang Asep Kurnia, S.H., M.H., menghadiri Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka penanganan konflik sosial di kalangan pelajar di Kabupaten Sumedang, di Gedung Negara Sumedang, Senin Sore (13/3/2023).
Rakor dihadiri Bupati Sumedang Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M., beserta jajaran Forkopimda Sumedang. Kemudian Sekda Sumedang Drs. H. Herman Suryatman, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Sumedang Agus Wahidin beserta unsur-unsur terkait di bidang pendidikan termasuk psikolog.
Pada rapat tersebut, Akur, sapaan akrab Asep Kurnia menyampaikan ucapan keprihatin atas peristiwa tewasnya seorang pelajar SMA akibat dianiaya pelajar lainnya.
“Tentu ini sebuah keprihatinan, pukulan bagi kita semua. Ini tantangan bagi kita ke depan agar dapat menyalurkan energi positif bagi pelajar, memberikan perlindungan bagi mereka yang sedang mencari ilmu. Pertemuan ini sangat tepat, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.
Akur mengatakan, diperlukan berbagai upaya pencegahan dini guna mencegah terjadinya konflik di kalangan pelajar.
Di antaranya, mengawasi akun media sosial siswa. Dalam hal ini, kata Akur, berbagai postingan di media sosial dapat menjadi pemicu konflik, untuk itu pihaknya menyarankan pihak sekolah bisa bekerja sama dengan Dinas Komunikasi atau Kepolisian untuk melakukan patroli saiber (cyber) mengontrol media sosial yang dimiliki siswa.
“Pemicunya bisa macam-macam, kaitan dengan medsos, bisa jadi corat-coret di tembok atau vandalisme. Oleh karena itu, saran saya akun medsosnya didaftarkan di sekolah, Diskominfo dan Kepolisian bisa melakukan patroli saiber, langkah yang bisa meminimalisasi,” katanya.
Kemudian, Akur mengatakan, langkah selanjutnya bisa menggalakan tes urine bersama Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Kegiatan ini bisa digalakan agar para siswa enggan mencoba hal-hal buruk yang dapat menjadi pemicu konflik,” katanya.
Selanjutnya, Akur menuturkan, pihaknya mengaku sepakat jika diadakan kegiatan Polisi Masuk Sekolah atau Jaksa Masuk Sekolah sebagaimana saran Kejaksaan Negeri Sumedang.
“Ke tiga, saya setuju ada program Polisi Masuk Sekolah atau Jaksa Masuk Sekolah. Karena ini penting mengenalkan siswa sekolah sadar hukum dari awal. Kalau tidak ada kesadaran mungkin jadi berani melanggar hukum,” ungkapnya.