Komunitas Golok Tjikeroeh Jatinangor Perkenalkan Budaya Lokal di Bogor
FAJARNUSANTARA.COM- Komunitas Golok Tjikeroeh Pratyaksa Paraloka Dimadja dari Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, menerima undangan istimewa untuk menghadiri kegiatan Pelestari Golok Pedang Sepuh Nusantara (GPSN) Pesona Pusaka Nusantara. Acara ini bertema “Road To UNESCO” dan juga menjadi momen peluncuran buku “Pesona Golok Pasundan”.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, dari tanggal 8 hingga 10 Agustus 2024, diadakan di Bogor Creatif Center, Jalan Juanda, Kota Bogor. Dari Komunitas Golok Tjikeroeh, empat orang yang berangkat, yaitu Uus Kuswendi selaku ketua umum, Julianto Ramdani, Abah Koko, dan Nugi Nurfauji. Mereka membawa Golok pusaka bersejarah dari Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, untuk mewakili Kabupaten Sumedang.
Ketua Umum Komunitas Golok Tjikeroeh Pratyaksa Paraloka Dimadja, Uus Kuswendi, mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung keberangkatan mereka ke Bogor.
“Terutama bagi Ridwan Solichin atau Kang Rinso, Pa Camat Jatinangor (Drs. Herry Dewantara), Pa Kades Cikeruh (Ii Jai), dan Kang Arif, ketua RW.06 Desa Cikeruh, hingga bisa berangkat ke Bogor,” ujarnya.
Uus menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan aset benda pusaka nusantara ke dunia internasional, menjadikan golok sebagai situs warisan dunia, dan sebagai sarana ilmu serta wawasan bagi generasi penerus.
“Dengan kegiatan ini, koleksi Golok Pedang Sepuh akan semakin bertambah dan tetap lestari agar tidak punah termakan zaman,” tandasnya. Kamis 8 Agustus 2024.
Namun, Uus juga menyayangkan kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang, terutama di Disparbudpora Kabupaten Sumedang.
“Kami sudah melayangkan surat untuk audiensi dengan PJ Bupati Sumedang pertanggal 2 Agustus supaya mendapat tanggapan serius terkait keberadaan Golok Cikeruh yang sudah dikenal Nusantara. Namun sampai kami berangkat, tidak ada tanggapan apapun dari Pemerintah Daerah. Meski begitu, kami tidak akan mundur dan terus maju melestarikan budaya asli daerah kami sampai benar-benar diakui dunia,” tegasnya.
Acara ini menjadi langkah penting bagi Komunitas Golok Tjikeroeh Pratyaksa Paraloka Dimadja dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal ke kancah internasional, serta membawa harum nama Kabupaten Sumedang.**