Klub Literasi Sekolah Dinilai Sejalan dengan Kampus Merdeka
FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ainun Na’im, menyatakan, Klub Literasi Sekolah (KLS) yang digagas SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL), selaras dengan strategi dan program Kemendikbud. Yakni, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Dalam konsep, strategi dan program tersebut, memerlukan sinergi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun mahasiswa.
“KLS dapat menjaga keberlangsungan kependidikan selama pandemi. Melalui peran aktif mahasiswa, KLS diharapkan juga dapat membantu para guru, orang tua, dan siswa untuk menjamin bahwa siswa tetap melaksanakan proses pembelajaran meskipun dalam masa pandemi,” tutur Ainun dalam Peluncuran Klub Literasi Sekolah secara virtual, beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari laman resmi Kemendikbud.
Menurt Ainun, KLS sudah sejalan dengan Kampus Mengajar yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.
“KLS dapat berkoordinasi mengenai kegiatannya, nantinya dapat lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa,” tambahnya.
Selain itu, Ainun menekankan, perlu adanya pengakuan tentang pengabdian mahasiswa dengan memberikan pemenuhan kurikulum secara efisien sesuai dengan konsep Kampus Merdeka yang digagas Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.
“Ini penting. Mahasiswa terlibat mengalami proses pengembangan kompetensi dalam menghadapi tantangan masa depan dengan membantu masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani berharap agar KLS yang mengangkat tema abstrak literasi dan kecakapan abad ke-21, dapat direalisasikan sebagai kegiatan konkret berbasis karya.
“SEAQIL akan senantiasa melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yaitu sekolah, guru, siswa, mahasiswa, komunitas literasi, media massa, dan lain-lain,” tegas Anik.
Sebelum peluncuran resmi, SEAQIL telah melaksanakan serangkaian kegiatan baik koordinasi maupun sosialisasi. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Direktur Administrasi SEAQIL Misbah Fikrianto turut menyosialisasikan kebijakan MBKM yang menjadi dasar program KLS. (**)