FAJARNUSANTARA.COM- Desa Hegarmanah, Dusun Cilasaladah RW.07 RT 01, Kabupaten Sumedang, menjadi saksi lahirnya sebuah inovasi sosial yang unik. Sans Wash, usaha steam motor yang berlokasi di pinggir Jalan Ir. Soekarno, tak hanya sekadar menawarkan jasa cuci kendaraan, tetapi juga memberdayakan anak-anak tuna rungu dari berbagai daerah.
H. Dadang Kosasih, pemilik Sans Wash, memulai usaha ini dengan tekad untuk memberikan kesempatan kerja bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Awalnya, ide ini muncul karena anak saya sendiri memiliki kekurangan dalam pendengaran. Namun, setelah memakai alat bantu dengar, kemampuannya meningkat. Dari situ, saya berpikir bagaimana caranya membantu teman-temannya yang senasib,” ujar H. Dadang saat diwawancarai di lokasi usahanya, Selasa (10/12).
H. Dadang mengungkapkan bahwa usaha ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga sebagai bentuk pemberdayaan. Ia mempekerjakan lima anak tuna rungu dari berbagai daerah, seperti Irey dari Cileunyi, Rizki dan Egi dari Tanjungsari, Aris dari Bandung, serta anaknya sendiri.
“Pekerjaan ini memberikan mereka penghasilan harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Lebih dari itu, mereka juga belajar berinteraksi dengan masyarakat dan meningkatkan rasa percaya diri,” katanya.
Menurutnya, usaha ini tidak membutuhkan modal besar untuk memulai, tetapi memberikan dampak yang sangat besar bagi para pekerja.
H. Dadang pun berharap, Hans Wash dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas.
Meski begitu, H. Dadang mengakui bahwa ada tantangan dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap usaha ini.
“Awalnya, ada beberapa pelanggan yang ragu. Namun, setelah melihat hasil kerja mereka yang teliti dan rapi, akhirnya pelanggan malah jadi langganan tetap,” ungkapnya.
Ia juga berharap, pemerintah dan masyarakat luas dapat mendukung inisiatif serupa.
“Ini adalah langkah kecil untuk membuat mereka lebih mandiri dan dihargai di tengah masyarakat,” tuturnya.
Dengan langkah inovatif ini, H. Dadang tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mengubah pandangan masyarakat terhadap kemampuan penyandang disabilitas.**