FAJARNUSANTARA.COM- Tawuran antar pelajar kembali terjadi di Jatinangor, Sumedang, pada Selasa, 10 Desember 2024. Peristiwa ini melibatkan siswa dari beberapa sekolah dan menyebabkan tiga pelajar mengalami luka ringan.
Polisi berhasil mengamankan 16 pelajar bersama barang bukti berupa senjata tajam jenis cerulit sepanjang 100 cm. Rabu 11 Desember 2024.
AKP Awang Kasi Humas Polres Sumedang menjelaskan bahwa tawuran tersebut terjadi di Kampus ITB Jatinangor, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, pada pukul 20.00 WIB.
“Kami menerima laporan dari warga sekitar yang mendengar keributan. Anggota langsung bergerak cepat ke lokasi dan berhasil mengamankan 16 pelajar serta satu bilah cerulit,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pendataan, tawuran dipicu oleh dendam lama antara dua kelompok siswa.
Tawuran ini melibatkan siswa dari SMK Bina Putra Indonesia Cileunyi, SMK YPGU Sumedang, SMAN 1 Tanjungkerta, dan SMPN 7 Sumedang. Selain itu, salah satu pelaku yang membawa cerulit diketahui bukan lagi siswa sekolah.
“Para pelaku berasal dari beberapa sekolah, bahkan ada yang sudah putus sekolah. Kami juga menemukan bahwa dendam lama menjadi pemicu utama kejadian ini,” tambahnya
Tawuran bermula saat enam siswa SMK Bina Putra Indonesia Cileunyi berhadapan dengan 11 siswa gabungan dari sekolah lain.
Satu orang yang bukan pelajar turut terlibat dan membawa senjata tajam. Ketegangan meningkat hingga terjadi bentrokan fisik. Tiga siswa dari SMK Sumedang mengalami luka ringan akibat kejadian ini.
Polisi bertindak cepat dengan mengamankan para pelaku, mendata identitas mereka, serta mengamankan barang bukti.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan orang tua dan pihak sekolah untuk menangani masalah ini secara tuntas,” jelasnya.
Adapun identitas para pelaku yang diamankan beragam, mulai dari siswa SMP hingga SMA. Salah satu di antaranya, Deden Rizki (16), diketahui membawa cerulit sepanjang 100 cm. Barang bukti tersebut kini disita untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami mengimbau pihak sekolah untuk lebih memperhatikan hubungan antar siswa. Peran orang tua juga sangat penting dalam pengawasan anak-anak di luar jam sekolah,” pungkasnya.**