Bupati Sumedang Resmikan Kampung Sistik dan Program Rumah Hijau di Mulyamekar
FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Bupati Sumedang DR H Dony Ahmad Munir, S.T meresmikan Kampung Sistik dan Program Rumah Hijau yang ada di Desa Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta, Rabu (28/10). Peresmian yang digelar di Lapangan Paniis Desa Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta itu, sebagai bentuk peningkatkan perekonomian masyarakat.
Kampung Sistik ini, merupakan implementasi dari program One Village One Product (satu desa satu produk). Sebab di Desa Mulyamekar, terdapat perajin olahan makanan, utamanya Sistik yang sudah berkembang dan menyedot tenaga kerja warga sekitar.
Begitu juga untuk Program Rumah Hijau, terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni Mulya yang kiprahnya diharap menopang ketahanan pangan masyarakat pedesaan ini. Utamanya ditengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini, dengan memanfaatkan pekarang rumah sebagai lahan tanam.
“Selaku bupati, saya harus menjaga warga saya untuk menerapkan protokol kesehatan. Warga harus mampu menjadikan pekarangan rumahnya masing-masing sebagai lahan dan diwajibkan tiap rumah harus menanam tanaman di pekarangan, contohnya cengek dan tanaman sayur lainnya. Minimal untuk kebutuhan dan konsumsi dalam keluarga,” kata Dony disela acara.
Begitu juga terkait produk unggulan yang dimiliki Desa Mulyamekar, harus berkualitas agar mampu menarik minat konsumen.
“Harapan One Village One Product, di sini sekarang kita resmikan Kampung Sistik sebagai produk dari Desa Mulyamekar. Nanti juga ada bantuan tanaman dari pemerintah yang harus dibagikan dan ada juga sumbangan yang akan kami berikan,” tuturnya.
Sementara itu Camat Tanjungkerta, Agus Kori Kidayat, M.Si optimis dengan adanya Kampung Sistik dan Rumah Hijau di Desa Mulyamekar, akan mampu mendorong pekeronomian masyarakat desa. Sehingga dia juga berharap, hal sama dilakukan juga di desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Tanjungkerta.
“Dengan memanfaatkan pekarangan lahan yang ada, masyarakat nanti bisa menanam cengek dan lainnya untuk dibudidayakan, sehingga mampu menunjang pekeronomian untuk keluarganya masing-masing,” harapnya. (**)