18 Tim Mahasiswa Kedokteran Menuju Final Kejuaraan Medis
FAJARNUSANTARA.COM, BOGOR – 18 tim mahasiswa kedokteran, melenggang ke babak final Medical Online Championship (MOC). Meski pertama kali digelar, kompetisi ini berhasil menyaring tim-tim dari berbagai daerah, untuk memperebutkan medali pada enam bidang lomba.
Menurut perwakilan Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia, Amir Syafruddin, MOC diselenggarakan guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran mahasiswa kedokteran yang ada di Indonesia.
“Harapan kami, kedepannya kegiatan ini bisa berlangsung terus. Semoga bisa membantu mahasiswa dan fakultas kedokteran untuk bisa meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk bisa terus melakukan inovasi dan mengikuti perkembangan zaman,” tuturnya, di Bogor, Minggu (15/11) melansir dari laman resminya, kemdikbud.go.id.
Menurut Amir, sejumlah hambatan ditemukan dalam penyelenggaraan MOC ini. Akan tetapi, menjadi bahan monitor dan evaluasi demi perbaikan di masa mendatang. Meski begitu, dia melihat hal positif yang paling nyata, semangat mahasiswa untuk berkompetisi meski MOC digelar secara dalam jaringan (daring).
“Momen ini bisa menjadi kesempatan mereka bersilaturahmi dengan mahasiswa dari kampus lain dan bisa melihat dan belajar kelebihan fakultas kedokteran lainnya,” imbuhnya.
Soal wacana akan diselenggarakannya kompetisi internasional, menurut Amir, harus disikapi para mahasiswa kedokteran sejak saat ini.
“Mereka sudah harus mempersiapkan dari sekarang kalau ingin mengikuti kompetisi mendatang. Mereka harus belajar, diskusi, dan melakukan kompetisi dari tingkat kampus,” jelasnya.
Kedepannya, kompetisi ini akan melibatkan peserta asing. Amir berharap para peserta lokal mulai mempersiapkan keterampilan berbahasa Inggris mereka.
“Selain itu juga penting sekali untuk kita mengumpulkan lebih banyak soal dan mendapatkan juri lebih awal agar lebih siap dalam penilaian,” pungkasnya.
Adapun 18 tim yang akan berkompetisi di final MOC ini, pada bidang Infectious Disease, tiga peserta yang lolos ke babak final adalah Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Hangtuah. Untuk bidang lomba Neuropsychiatry, peserta yang tampil gemilang dan mendapat tiket final adalah Universitas Diponegoro, Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, dan Universitas Jember. Sedangkan pada bidang Cardiorespiratory yang berhasil lolos adalah Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, dan Universitas Syiah Kuala.
Sementara itu, untuk bidang lomba Digestive, dikuasai Universitas Diponegoro, Unika Atmajaya, dan Universitas Sumatera Utara. Pada bidang Genitourinary meloloskan Universitas Hasanudin, Unika Atmajaya, dan Universitas Diponegoro; sebagai pemenang. Sementara yang terbaik pada bidang Musculoskeletal adalah Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, dan Universitas Diponegoro. (**)