Tono Suhartono: Bantuan Ternak Hanya untuk Petani Tembakau Teruji
FAJARNUSANTARA.COM- Untuk memastikan bantuan ternak tepat sasaran, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang melakukan pengambilan data Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) bantuan ternak yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) tahun anggaran 2024.
Kepala Diskanak Kabupaten Sumedang, Tono Suhartono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menugaskan kepala UPTD Diskanak di setiap kecamatan untuk melakukan verifikasi langsung di lapangan.
“Saya telah menugaskan kepada Kepala UPTD untuk melakukan kroscek langsung ke lapangan atau kepada calon penerima bantuan,” ujar Tono saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 12 Juli 2024.
Tono menegaskan pentingnya memastikan bahwa penerima bantuan adalah pembudidaya atau peternak yang sudah berpengalaman.
“Kalau dipegang oleh orang atau kelompok yang bukan ahlinya, ya tunggu saja kehancurannya. Jadi kami ingin memastikan bahwa calon penerima bantuan itu benar-benar ahli atau biasa berternak,” tegasnya.
Selain itu, Tono berharap calon penerima bantuan masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kami juga mengecek kelayakan tempat yang sudah tersedia,” tambahnya.
Adapun calon penerima bantuan ternak dari DBHCHT ini adalah para petani tembakau, sesuai dengan usulan dari Asosiasi Petani Tembakau.
“Bantuan ternak yang bersumber dari DBHCHT ini khusus bagi para petani tembakau, berdasarkan usulan para petani tembakau dan sesuai regulasi pemerintah. Namun, kami tetap melakukan analisa dan kroscek ke lapangan,” ungkap Tono.
Tono juga memastikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan dan laporan periodik setiap dua bulan sekali untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan bernilai guna.
“Kami berharap bantuan ini bisa meningkatkan perekonomian para petani tembakau. Kami akan memberikan bantuan yang diusulkan oleh Ikatan Petani Tembakau Kabupaten Sumedang. Selanjutnya, kita kroscek ke lapangan meski itu rujukan, karena harus kita lihat langsung apakah yang bersangkutan benar-benar bisa berternak. Jika tidak, ya terpaksa dicoret,” tegasnya.**