Rizieq Ditahan, PUI Akan Dorong Pemerintah Buka Ruang Diskusi Sesama Anak Bangsa
Termasuk Desak Aparat Hukum, Komnas HAM, DPR RI, Presiden dan Wapres, Kawal Kasus Penembakan di Tol Japek
FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Sejumlah ormas Islam, angkat bicara terkait ditahannya Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh Polda Metro Jaya pada Minggu (13/12) dini hari tadi.
Salahsatunya, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI). PUI, merasa kecewa dengan penahanan itu, karena dinila ada relung ketidakadilan yang terasa.
“Kenapa disebut ada relung ketidakadilan? Karena kasus kerumunan tidak hanya terjadi di Petamburan (Jakarta Pusat). Menurut media ada 79 ribu petugas KPPS yang reaktif Covid-19 dan tetap bertugas,” kata Sekretaris Jenderal DPP PUI, Raizal Aripin kepada Fajarnusantara.com.
Dalam menyikapi hal ini, pihaknya berharap kepada pemerintah, agar dapat lebih dewasa, humanis dan adil dalam menangani kasus tersebut. Untuk itu, PUI akan mendorong pemerintah, guna membuka ruang diskusi sesama anak bangsa.
Bahkan Raizal juga mengajak semua pihak terkait, untuk melupakan dan menghilangkan ego masing-masing, dan mengingatkan bahwa ‘Kita Satu Indonesia’.
“Ini adalah ujian bernegara. Kita semua bersaudara, jangan tipis kuping. Kita harus siap berdialog dengan kepala dingin. Sepanjang kita belum bisa berdialog, Indonesia tidak akan bisa menjadi negara besar,” tuturnya.
Disebutkan Raizal, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati, bukan hanya sebatas slogan.
“Maka dari itu, kesiapan kita untuk berkomunikasi, berkolaborasi dan membangun sinergitas antar kelompok bangsa, menjadi sebuah tantangan,” tambahnya.
Untuk itu, PUI akan mendesak semua pihak mulai dari aparat hukum, Komnas HAM, DPR RI, Presiden dan juga Wapres, untuk terus mengawal juga kasus penembakan yang terjadi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 50, hingga menewaskan enam anak bangsa.
“Kita juga mengajak semua Ummat Islam, tetap tenang dan tetap jaga persatuan. Kita rapatkan barisan, kita kawal masalah ini, kita doakan sungguh-sungguh untuk orang-orang yang dizalimi, Allah tidak tidur. Manusia punya rencana, tapi rencana Allah adalah yang terbaik,” tutupnya. (**)