FAJARNUSANTARA.COM, SUBANG – Petani durian asal Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, harus gigit jari. Di tahun ini, mereka tak bisa melakukan panen raya lantaran bunga-bunga durian, rontok akibat cuaca ekstrem.
“Cuacanya sangat ekstrem banget. Hal itu, berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon durian,” ujar Suwandi, seorang petani sekaligus pedagang durian asal Kecamatan Jalancagak, Selasa (2/3/2021), seperti dikutip Bandung.Bisnis.com.
Biasanya, kata Suwandi, sejak Januari hingga Maret, merupakan musim panen raya durian. Buah yang khas dengan wanginya itu, akan terlihat melimpah di wilayah sentra durian. Hanya saja di tahun ini kondisinya berbeda.
Pedagang durian yang biasanya cukup banyak, saat ini lebih sedikit. Termasuk, untuk stok durian, juga tak melimpah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dengan hasil panen yang sedikit ini, berdampak negatif terhadap harga durian. Saat ini, harga durian turun di kisaran Rp 10-15 ribu per buahnya. Turunnya harga ini, jelas untuk memancing minat para pembeli.
“Kalau panen raya dan stoknya melimpah, harganya justru akan mahal. Tapi sebaliknya, bila stok sedikit, harganya itu malah turun. Jadi jualan durian itu agak sedikit aneh,” tuturnya.
Pada tahun lalu, kata Suwandi, dirinya bisa menjual durian dengan harga mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 80 ribu perbuahnya. Tapi untuk tahun ini harganya turun mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per buah.
“Petani durian di tahun initak meraup untung banyak,” ujar pemilik 200 pohon durian itu. (**)