Tenggelam di Sungai Cimedang, Jasad Remaja Asal Tasik Ditemukan di Pantai Pangandaran Setelah 13 Hari Menghilang
Seorang remaja berjenis kelamin laki-laki atas nama Ari Cakra Winta (18) ditemukan mengambang oleh nelayan di tepi Pantai Madasari Blok Singkil Pangandaran, Sabtu (8/10) sekitar Jam 17.00 WIB.
Diketahui korban merupakan warga Kampung Gununggadung RT 13 RW 05 Desa Neglasari Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya.
Penemuan mayat itu bermula saat kedua nelayan, Hendri (25) dan Jahridin (50) sedang mengontrol perahu di tepi pantai Pangandaran. Kemudian mengikat mayat tersebut menggunakan tali dikarenakan posisi air laut sedang pasang agar tidak terbawa hayut ke laut.
Setelah itu, kedua Nelayan tersebut segera memberitahu warga dan selanjutnya melaporkan penemuan mayat kepihak kepolisian. Kemudian mayat tersebut dievakuasi dan dibawa ke RS Pandega.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kabupaten Pangandaran, AKP Luhut Sitorus, setelah dilakukan identifikasi korban, dinyatakan mayat tersebut adalah saudara Ari Cakra Winta yang tenggelam 13 Hari silam (26 September 2022) di Sungai Cimedang Kabupaten Tasikmalaya.
“Mayat tersebut sebelumnya tidak dikenali karena sudah hancur wajahnya, namun hasil penyebaran informasi bahwa ada warga yang hanyut sekira 13 hari yang lalu di Desa Neglasari Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, identitas korban dapat dikenali,” tuturnya.
Identifikasi korban dilakukan, menurut Luhut, setelah pihak keluarga melihat langsung kondisi mayat dengan tanda-tanda yang sama antara korban yang hanyut di Tasikmalaya dengan mayat yang ditemukan di Pantai Pangandaran. Tandanya adalah bentuk kepala, gigi depan atas yang agak besar, tinggi badan sekitar 175cm, tampak lebam memanjang warna merah marun bekas tali golok di pinggang belakang, jari kaki yang panjang-panjang dan tampak adanya bekas kepalan di jempol kaki.
“Kemudian setelahnya diuraikan tanda-tanda kesamaan tersebut terhadap bapaknya korban, maka bapaknya korban meyakini bahwa mayat tersebut adalah anaknya,” tutur AKP Luhut.
Kemudian setelah itu, kata AKP Luhut, dilakukan pemeriksaan visum luar oleh dokter dari RS Pandega dengan hasil tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan dan di RS Pandega mayat dipulasara dan selanjutnya dibawa pulang oleh Kepala Desa Neglasari dan keluarga korban.