

FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Wakil Ketua Komite Dewan Pengurus Daerah Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Sumedang, Dodi Partawijaya, berkesempatan menggendong bayi yang ada di tenda pengungsian korban longsor Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung.
Bayi perempuan bernama Dewi Rizki Andini itu, merupakan putri dari pasangan Abdulah Alimudin dan Maryani yang lahir pada Jumat (15/1/2021) lalu. Mereka, merupakan salahsatu keluarga korban longsor Cimanggung yang hingga kini masih berada di tenda pengungsian.
Hal itu dilakukan Dodi, disela menyalurkan donasi berupa sembako dari DPD KNPI Kabupaten Sumedang, yang diserahkan di tenda pengungsi zona satu atau tepatnya di SD Cipareuag DU Tagana, Selasa (19/1/2020) kemarin.
Wakil Ketua DPD KNPI Sumedang itu datang bersama pengurus lainnya, diantaranya Willy, Didin Wahyudin, Fachrizal Fauzi, Fachri Hanifan yang disertai juga Ketua KNPI Jabar, Rio F Wilantara dan Sekretarisnya H A Komarudin.


Disebutkan Dodi, penyaluran bantuan ini, sebagai bentuk kepedulian dari DPD KNPI Sumedang dan KNPI Jabar, terhadap para korban longsor di Cimanggung.
“Alhamdulillah, kita berkesempatan untuk turut membantu para korban bencana longsor dan bisa bertegur sapa dengan para pengungsi di lapangan, mendengar keluh kesah mereka. Terutama keluarga bapak Abdulah Alimudin dan ibu Maryani dalam kondisi seperti ini. Semoga diberi ketabahan dan kesehatan, semua bisa kembali lagi normal, amiin,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Abdulah Alimudin menyebutkan, istrinya, Maryani, melahirkan di bidan setelah sehari tinggal di camp pengungsian.
“Sehari di tenda pengungsian, istri saya melahirkan. Tadinya ke bidan mau cek kondisi, tapi kata bidan udah pembukaan tiga, udah mau lahiran,” tuturnya.
Disebutkan Abdulah, rumahnya di Bojongkondang RT 01 RW 10 ikut terkena longsor. Dirinya pun berharap, kondisi ini dapat cepat teratasi.


“Mau tenang lagi, secepatnya mau seperti semula lagi, gitu. Buat rumah, berharap dikasih yang lebih bagus dari pemerintah,” harapnya.
Masih di tempat sama, kakek dari Maryani, ibu dari bayi yang melahirkan itu, mengaku tengah memiliki perasaan campur aduk. Disamping sedah trauma dan sedih karena bencana longsor, dirinya juga tengah dilanda rasa gembira, karena lahirnya seorang cicit.
“Alhmdulilah punya cicit mulus, sehat. Sedihnya, terlihat semuanya sudah takdirnya harus begini, harus mengalami (bencana). Sekali-kali saya nonton dari tv kejadian longsor, ternyata kealami oleh saya sendiri,” katanya.
“Lahirnya di Parakanmuncang, di bidan. Terus ada bantuan buat pakaian bayi. Diberi nama Dewi Rizki Andini. Minta doa buat semuanya, demi keselamatan keluarga kami,” pungkasnya. (dd)