FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Jabar, siang tadi (12/1/2021) mendatangi lokasi bencana longsor di Dusun Bojong Kondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.
Kedatangan mereka, guna proses permintaan keterangan dan krarifikasi berkaitan dengan izin pengembang pendirian dua perumahan di titik terjadinya longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
“Saat ini masih berposes, masih terus dilakukan. Lokasi bencana adalah dua perumahan tersebut, hari ini juga dari Reskrimsus Polda sudah turun untuk melihat lokasi,” kata Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto saat diwawancara di lokasi evakuasi, siang tadi.
Kendati demikian, pihaknya juga tengah memprioritaskan proses evakuasi para korban yang belum ditemukan.
“Karena masih ada korban, sehingga ini berjalan simultan dan paralel. Perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan kemudian,” tutur AKBP Eko.
Sebelumnya, Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto tak ingin ada lagi regu penyelamat yang menjadi korban longsor di Dusun Bojong Kondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung saat melakukan evakuasi.
Dimana hingga hari keempat pencarian korban tertimbun longsor, pergerakan tanah masih terus terjadi. Maka dari itu, Kapolres Sumedang terus meminta update curah hujan dari BMKG guna menghindari adanya longsor susulan.
“Bila curah hujan diatas 100 milimeter, kemungkinan tanah itu turun lagi akan ada. Sehingga proses evakuasi harus dihentikan ketika hujan deras itu berlangsung,” kata kapolres di lokasi evakuasi korban longsor, Selasa (12/1/2021).
Terkait tenggang waktu pencarian jenazah korban longsor, pihaknya masih menunggu petunjuk dari commander crisis, dalam hal ini Sekretaris Daerah Sumedang.
“Selama waktu itu, kami akan terus lakukan upaya maksimal,” sebutnya.
Dalam proses evakuasi korban longsor, Polres Sumedang, kata AKBP Eko Prasetyo, menerjunkan 250 personel. Dalam hal ini, pihaknya lebih fokus pada pengamanan area longsor, agar terhindar dari pihak yang tidak berkepentingan yang masuk lokasi evakuasi.
“Karena tanah terus bergerak, jangan sampai jadi korban. Sekaligus hari ini kami mengerahkan tim K-9 atau anjing pelacak untuk melakukan evakuasi pencarian jenazah,” tuturnya. (**)