FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Hingga Senin (18/1) pukul 16.00 WIB, sebanyak 84 orang, meninggal dunia setelah gempa bumi yang mengguncang Mamuju dan Majene Provisni Sulawesi Barat. Seperti dikatakan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.
“Kami menerima informasi meninggal dunia ada 84 orang yang terdiri dari 73 di Mamuju dan sebelas orang di Majene,” ujarnya saat ditemui di dermaga JICT 2, Jakarta, sore tadi, seperti dikutip dari JPNN.com.
Disebutkan juga, terdapat belasan ribu pengungsi setelah kejadian gempa itu. Hanya saja, dirinya tidak memerinci kabupaten mana yang paling banyak pengungsinya.
“Pengungsi cukup banyak, diatas belasan ribu,” sebutnya.
Basarnas sendiri, lanjut Puruhito, melibatkan banyak personel dalam melaksanakan operasi SAR pascagempa di Sulawesi Barat. Pihaknya juga mengirimkan alat pengangkat bongkahan ke Mamuju dan Majene.
“Kami membawa peralatan ekstrikasi, untuk pelaksanaan pembongkaran gedung-gedung yang runtuh. Sejak kemarin, dibantu juga oleh satuan K9 Polri,” ujarnya.
Disamping itu, Basarnas juga tengah melaksanakan kegiatan operasi SAR atas kejadian banjir di Kalimantan Selatan. Dari catatan yang ada di Basarnas, ada tiga korban jiwa dari kejadian banjir di Kalimantan Selatan hingga Senin (18/1). Sementara 10 ribu jiwa lainnya, telah dievakuasi dari lokasi banjir di Kalimantan Selatan.
“Kami turunkan ada 16 perahu karet. Untuk saat ini ketinggian air sampai dengan 1,5 meter,” tuturnya. (**)