KMPPA Jabar Edukasi Pencegahan Kejahatan Terhadap Anak Lewat Talkshow
FAJARNUSANTARA.COM — Kelompok Masyarakat Peduli Perlindungan Anak (KMPPA) Jawa Barat, menggelar Talkshow bertema Partisipasi Masyarakat Dalam Perlindungan Anak untuk Mewujudkan Lingkungan Ramah Anak & Mencegah Kejahatan Anak, di Gedung Sebaguna DP3AKB Majalengka, Selasa (27/4/2021).
Selain dari KMPPA Jabar, Talkshow itu juga dihadiri oleh narasumber dari berbagai unsur, meliputi DPRD, Polres, DP3AKB dan P2TPA Majalengka. Diikuti peserta dari berbagai kalangan, di antaranya, perwakilan organisasi pelajar, mahasiswa, OKP, LSM dan unsur dunia pendidikan.
Ketua KMPPA Jabar Ahmad Al Fadil mengatakan, kegitan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penting perlindungan anak, dimulai dari keluarga dengan memberikan perlindungan dan pengawasan kepada anak.
Menurutnya, perspektif perlindungan anak harus ditinjau dari berbagai aspek, meliputi 9 klaster, di antaranya pendidikan, pengasuhan, hak sipil dan agama.
“Kegiatan Talk Show ini untuk memberikan pemahaman yang luas tentang perlindungan anak, dan pentingnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak di Kabupaten Majalengka,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh Masyarakat Majalengka H. Masdai dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut untuk memberikan pendidikan dan pemahaman kepada masyarakat tentang perlindungan anak secara umum.
Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan visi-misi Pemerintah dalam mewujudkan Kabupaten Majalengka Raharja Yang Ramah Anak.
“Dan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kepada Pemerintah untuk mewujudkan Visi-Misi Majalengka. Tentunya keterlibatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak sangat penting sehingga dapat sinergis dengan pemerintah,” ucapnya.
Selanjutnya, dalam sesi diskusi, salah seorang peserta perwakilan organisasi sosial Azhar menuturkan, pihaknya telah ikut serta berperan dalam menyukseskan perlindungan anak. Yaitu dengan didirikannya sebuah lembaga bernama LKSA.
Azhar mengungkapkan, keadaan masyarakat di Majalengka kekinian masih awan dan kurang informasi terkait program-program perlindungan yang dicanangkan oleh DP3AKB. Sehingga sosialisasinya harus lebih digencarkan lagi.
“Karena yang tahu masyarakat pengaduan kekerasan kepada Kepolisian atau KPAI, karena maraknya pemberitaan di media. nampaknya butuh sosialisasi dan informasi yang menyeluruh,” tuturnya.
Sementara, Azhar menambahkan, di Majalengka belum ada KPAI tingkat daerah, sehingga selama ini harus ke KPAI Jabar di Kota Bandung, Tasik dan KPAI di Jakarta.
“Harapannya kegiatan Talk Show inI ada tindak lanjut agar terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan mendukung Pemerintah Kabupaten Majalengka,” ungkapnya.