DaerahKomunitasPeristiwa

Hutan Jabar Terancam Alih Fungsi, GNN Dukung Aksi WALHI BBKSDA Harus Tegas!

FAJARNUSANTARA.COM- Gelap Nyawang Nusantara (GNN) menyampaikan pernyataan sikap terkait pengelolaan hutan di Jawa Barat, khususnya di bawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar. Pernyataan ini menggarisbawahi sejumlah isu penting yang perlu segera ditangani.

Pendiri sekaligus Pembina Gelap Nyawang Nusantara (GNN) Asep Riyadi  menegaskan bahwa yang perlu dibenahi bukan hanya kebijakan, tetapi juga pola pikir dan tata kelola yang diterapkan oleh para pemangku kepentingan di BBKSDA Jabar. Jumat 16 Agustus 2024.

“Menuntut agar hutan di Jawa Barat dijadikan kawasan inti untuk perlindungan ekosistem dan konservasi sumber daya alam secara total, dengan penegakan aturan yang jelas dan tegas. Menurut GNN, lemahnya penegakan aturan ini menjadi biang keladi dari mosi ketidakpercayaan terhadap BBKSDA Jabar,” ujarnya.

Baca Juga :  Target 83% Partisipasi, KPU Sumedang Sosialisasi Pilkada Bersama Pemuda

Asep Riyadi juga menekankan pentingnya menjadikan masyarakat sekitar kawasan hutan sebagai mitra yang taat hukum, bukan diajari untuk mengakali aturan. Mereka menuduh bahwa perilaku buruk beberapa pemangku kebijakan di BBKSDA Jabar justru memicu masyarakat untuk tidak taat hukum.

Oleh karena itu, kami merekomendasikan agar BBKSDA Jabar dibersihkan dari oknum yang korup atau tidak tegas dalam menegakkan aturan.

Baca Juga :  Kecelakaan Maut di Tanjungsari, Tabrak Lari Satu Korban Tewas di Tempat

Selain itu, kawasan hutan konservasi BBKSDA Jabar yang kini dinilai sangat rentan terhadap alih fungsi, baik yang legal maupun ilegal. Mereka mengkritik adanya pemodal atau penguasa yang berusaha mengubah fungsi kawasan demi keuntungan pribadi, dengan melibatkan oknum yang rela melanggar aturan demi kepentingan mereka.

Asep Riyadi berharap agar BBKSDA Jabar memiliki pemimpin yang tidak mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berupaya menggiring ke arah penyimpangan aturan, baik dari atasan, jalur politik, maupun lembaga-lembaga yang disebut sebagai “penjual dongeng” pelestarian lingkungan.

Baca Juga :  Petani Cabai Tanjung Asal Sumedang Sukses Produksi Puluhan Ton, Pasok Pasar Caringin

Menurut GNN, banyak dari lembaga tersebut sebenarnya hanya menikmati keuntungan dari kejahatan lingkungan.

“Masyarakat sekitar kawasan hutan BBKSDA Jabar juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga dan menerima manfaat dari kawasan tersebut. GNN menekankan pentingnya aturan yang jelas dan tegas untuk mendasari hubungan ini, agar tujuan pelestarian alam dapat tercapai dengan baik,” tandasnya.

Di akhir pernyataan, GNN menyampaikan salam lestari dengan harapan agar pembenahan ini segera dilakukan, sehingga pelestarian alam dan budaya dapat terus terjaga.**

Enceng Syarif Hidayat

Enceng Syarif Hidayat adalah seorang jurnalis yang aktif liputan di Sumedang, Jawa Barat. Enceng mengawali karirnya di dunia jurnalistik dimedia lokal online Sumedang. Liputan utamanya di wilayah Barat Sumedang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button