Nasional

DPR Jelaskan Alasan Draf UU Ciptaker yang Berubah-ubah

FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Draf UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berubah-ubah sejak disahkan pada Senin (5/10) lalu masih menjadi sorotan publik. Apalagi hingga hari ini (13/10), dikabarkan ada empat draf UU Ciptaker yang berbeda.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin memberi penjelasan mengani draf UU Cipta Kerja yang disahkan dalam Rapat Paripurna. Menurutnya, jumlah halaman dalam draf UU Ciptaker itu dikarenakan proses penyuntingan, pengetikan serta pemilihan jenis kertasnya.

Baca Juga :  Pj Bupati Sumedang Dampingi Komisi V DPR RI Tinjau UPPKB Tomo

“Mengenai jumlah halaman itu meruakan mekanisme dari proses pengetikan dan editing. Ini juga tentang kualitas dan besarnya kertas daripada yang diketik didalamnya itu,” katanya dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube DPR, seperti dikutip dari kompas.com.

Baca Juga :  Pj Bupati Sumedang Dampingi Komisi V DPR RI Tinjau UPPKB Tomo

Menurut Azis, ketika isi dari draf UU Ciptaker masuk proses pengetikan, akan menggunakan ukuran kertas legal sesuai dengan syarat. Itu juga, kata dia, ada dalam aturan perundang-undangan.

“Besar tipisnya itu berkembang, ada yang tiba-tiba 1.000 sekian, 900 sekian,” sebutnya.

Baca Juga :  Pj Bupati Sumedang Dampingi Komisi V DPR RI Tinjau UPPKB Tomo

Namun  begitu, bila proses pengetikan sudah selesai, hanya akan ada 812 halaman mengenai draf UU Ciptaker. Jumlah itu terdiri dari UU Ciptaker 488 halaman, ditambah untuk penjelasan menjadi 812 halaman. (**)

Redaksi Fajar Nusantara

Fajar Nusantara merupakan media online yang terbit sejak tanggal 17 April 2020 di bawah naungan badan hukum PT. Fajar Nusantara Online (FNO). PT. FNO telah memiliki badan hukum resmi tercatat di Negara dan memiliki ijin berusaha sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Back to top button