DaerahEkonomiPemerintahan

Dashat Desa Wargaluyu, Contoh Nasional Pemberdayaan Anti-Stunting

FAJARNUSANTARA.COM- Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dari Desa Wargaluyu, Kecamatan Tanjungmedar, sukses menyabet Juara Harapan II pada Kompetisi Dashat Tingkat Nasional 2024 yang diadakan oleh BKKBN. Prestasi ini diraih oleh Desi Wulan Sari yang menjadi Juara Harapan II dalam Kategori Kader Dashat.

Dashat adalah upaya pemberdayaan masyarakat untuk pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita stunting, terutama dari keluarga kurang mampu. Kegiatan ini memanfaatkan sumber daya lokal, termasuk bahan pangan lokal, untuk menciptakan menu bergizi.

Baca Juga :  Kebakaran di Sukasari, Pj Bupati Bergerak Cepat Bantu Korban

“Inovasi ini bagus sekali karena menambah asupan bagi anak-anak stunting yang diperoleh dari gotong royong warga. Bentuknya seperti infaq sodaqoh yang dikumpulkan oleh masyarakat, hingga menjadi makanan olahan di Dashat,” ujar Pj Bupati Yudia Ramli dalam Roadshow Pembinaan Sakip di Kecamatan Tanjungmedar, Senin (15/7/2024).

Yudia menegaskan pentingnya mencegah lahirnya anak stunting, Ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang baik. Sembilan desa di Tanjungmedar bahu-membahu menghadapi stunting dan kemiskinan ekstrem.

Di Kecamatan Tanjungmedar, terdapat 22 keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem. Untuk mengatasinya, mereka diberi Kartu Tangkis yang berisi voucher belanja pangan sebesar Rp 75 ribu per jiwa per bulan. Selain itu, bantuan dari UPZ Tanjungmedar diserahkan kepada 50 guru ngaji, anak didik dhuafa, dan keluarga kurang mampu dalam menyambut bulan Muharram 1446 Hijriyah.

Baca Juga :  Warga Mekargalih Antusias Aktivasi IKD di Kantor Desa

Camat Tanjungmedar, Idi Suhandi, menjelaskan bahwa program Dashat ini dilaksanakan oleh kader PKK yang mengolah makanan dari program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Sumber dana berasal dari para pengusaha dan ASN yang mengumpulkan telur.

Baca Juga :  Pesantren Kilat untuk Perangkat Desa di Sumedang, Pj Bupati: Perkuat Integritas dan Tanggung Jawab

“Telur tidak diberikan mentah, tetapi diolah dengan tambahan protein sayuran oleh kader PKK melalui Dashat, kemudian diberikan kepada bayi stunting dan ibu hamil,” jelas Idi.

Telur diolah dengan berbagai sayuran hasil dari tanaman masyarakat melalui teras hejo.

“Alhamdulillah, ibu-ibu di sini sekarang sudah teredukasi dalam membuat olahan telur yang dicampur sayuran,” katanya.

Dengan program Dashat, Desa Wargaluyu menjadi contoh keberhasilan dalam mengatasi stunting melalui gotong royong dan pemanfaatan sumber daya lokal.**

Enceng Syarif Hidayat

Enceng Syarif Hidayat adalah seorang jurnalis yang aktif liputan di Sumedang, Jawa Barat. Enceng mengawali karirnya di dunia jurnalistik dimedia lokal online Sumedang. Liputan utamanya di wilayah Barat Sumedang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button