Tantangan Dakwah Meluas, Mahasantri Digodok Melalui Tamhidul Mubalighin
FAJARNUSANTARA, SUMEDANG – Pimpinan Daerah (PD) Persis Sumedang, menggelar kuliah kader dakwah Tamhidul Mubalighin di Markaz Dakwah Jalan Prabu Gajah Agung By Pass Kota Sumedang, Sabtu (26/9). Pendidikan kader dakwah yang diikuti 44 mahasantri ini, merupakan kuliah non formal yang diselenggarakan selama dua tahun atau empat semester.
Bidgar Dakwah PD Persis Sumedang, Ust.Handi Handrian menyampaikan, kebutuhan mubaligh dan mubalighah di Iingkungan dakwah Persis Kabupaten Sumedang, terus meningkat seiring bertambahnya garapan dakwah dan meluasnya tantangan yang mengiringinya. Oleh sebab itu, program Tamhidul Mubalighin ini, diharap agar kebutuhan-kebutuhan dakwah dapat tercukupi.
“Dengan ini, akan ada mubaligh dan mubalighah baru, hasil dari Tamhdul Mubalighin. Maka apa yang menjadi kebutuhan dakwah, nantinya akan terpenuhi,” ujarnya.
Di tempat sama, Ketua PD Persis Sumedang, Ust. Saeful Bahri mengapresiasi atasupaya semua pihak, sehingga Tamhidul Mubalighin dapat terselenggara pada tahun ini. Rampungnya pembangunan gedung Markaz Dakwah PD Persis Sumedang, pun merupakan kunci terselengarakannya tamhidul mubalighin tahun ini.
“Alhamdulillah ini dapat terselenggara dan sekarang kita tidak bingung mencari tempat untuk acara, karena gedung Markaz Dakwah PD Persis Sumedang sudah selesai dibangun,” katanya.
Saeful menambahkan, Tamhidul Mubalighin ini, sebagai pengamalan juga dari Quran surat At-Taubah ayat 122, untuk melahirkan kader-kader yang Tafaqquh Fiddin. Sehingga mahasantri yang terdiri dari unsur Persis dan otonom yaitu Persisitri, Pemuda dan Pemudi itu, akan mengikuti perkuliahan Tamhidul Mubalighin setiap Sabtu yang akan dimulai pada 3 Oktober 2020 mendatang.
“Untuk semester pertama nanti, mahasantri akan menerima mata kuliah Tahsin, Nahwu, Sharaf, Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Tauhid, Ushul Fiqih dan Ilmu Dakwah,” tambahnnya.
Sementara pada acara itu, mahasantri menerima kuliah umum yang disampaikan Dr. Dudung Abdul Rohman, M. Ag, dengan tema “Komunikasi Dakwah Melalui Media Sosial”. Dalam kesempatan itu, Ust. Dudung beharap agar para mubaligh dan mubalighah, selain memiliki pengetahuan keislaman.
“Dan juga memiliki kemampuan untuk terus berinovasi, membangun strategi-strategi dan pendekatan-pendekatan berdakwah. Tentunya, agar benar-benar bisa meraih hati mad’u atau objek dakwah yang sangat kompleks dan variatif baik dari segi usia, latar sosial, tingkat pendidikan dan lain-lain secara tepat sesuai dengan kadarnya masing-masing,” tutupnya. (dd/*)