FAJARNUSANTARA.COM – Pendamping PKH Kabupaten mengajak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH untuk tidak terjebak berlarut-larut kedalam lingkaran hutang atau biasa dikenal dengan istilah “gali lobang tutup lobang”. Hal tersebut disampaikan saat Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), Koorkab bersama Pendamping PKH.
Salah satu Pendamping PKH, Yogi S. Prayoga mengungkapkan alasan seseorang bisa terjerat dalam lingkaran hutang adalah pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
“lebih besarnya pengeluaran dibandingkan pendapatan menjadi masalah keuangan secara umum, untuk itu perlunya ilmu mengenai cara pengelolaan keuangan agar minimal pendapatan dapat seimbang dengan pengeluaran”.
Menurut Koorkab Pendamping PKH Kabupaten Sumedang, Dudi Rudianto, Modul Pengelolaan Keuangan dan Perencanaan Usaha yang akan disampaikan ini perlu untuk dipahami oleh KPM secara utuh, sebab ilmu ini akan menjadi bekal agar kedepannya KPM dapat lebih bijak dalam mengatur finansial.
Dengan harapan agar KPM terhindar dari suatu permasalahan terutama masalah keuangan, maka KPM PKH Desa Wanasari kecamatan Surian ini perlu memahami pengetahuan dasar yaitu lebih bijak dalam mengatur prioritas penggunaan uang.
Terkadang karena tidak dapat membedakan yang mana kebutuhan dan keinginan, pengeluaran tidak dapat dikendalikan yang berdampak pada kebutuhan keluarga yang tidak dapat terpenuhi.
“KPM harus mampu mengelola keuangannya dengan langkah mencatatnya pendapatan dan pengeluaran” ungkap Dudi Rudianto
“Untuk membantu mengatasi kendala-kendala yang dialami KPM PKH khususnya mengenai cara pengelolaan keuangan, maka penyuluhan atau P2K2 seperti ini dapat menjadi salah satu cara agar KPM PKH dapat saling bertukar pikiran dan mendapatkan solusi dari pemateri dalam hal ini Pendamping PKH” tambah Dudi
Saat ikut kegiatan P2K2, KPM PKH Desa Wanasari, Surian memahami bahwa dengan mengendalikan pengeluaran sesuai anggaran yang telah dibuat, kebutuhan keluarga mereka dapat terpenuhi. Minimal pendapatan dan pengeluarannya dapat seimbang sehingga tidak perlu berhutang kepada orang lain.
Santi salah satu KPM Desa Wanasari, Surian mengungkapkan “ternyata kurang tepat jika kita harus selalu memenuhi keinginan tanpa memprioritaskan kebutuhan”, ujarnya setelah selesai mengikuti kegiatan P2K2 di balai dusun Desa Wanasari Kecamatan Surian – Kabupaten Sumedang.
Santi mengaku menjadi lebih memahami cara menghitung anggaran yang bijak setelah mengikuti kegiatan P2K2
“Saya sebagai ibu rumah tangga tentunya sering mengalami masalah keuangan, melalui kegiatan ini (P2K2) saya menjadi lebih paham mana itu kebutuhan dan mana itu keinginan, agar keuangan keluarga dapat terus seimbang” tambah Santi