Parade Virtual Akan Meriahkan Pelantikan Joe Biden
FAJARNUSANTARA.COM – Dikarenakan masi dalam masa pandemi covid-19, Pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, akan digelar sesuai dengan protokol kesehatan dan pembatasan kerumunan. Namun begitu, akan ada “Parade virtual di seluruh Amerika” dalam pelantikan Biden.
Seperti disampaikan panitia penyelenggara, Komite Pelantikan Presiden seperti dikutip dari tribunnews.com yang melansir Associated Press, Senin (4/12). Pengambilan sumpah pada Hari Pelantikan dilakukan 20 Januari 2021 nanti, di sisi barat Gedung Capitol AS.
Biden dan istrinya, Ibu Negara Jill Biden, bergabung dengan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dan suaminya melakukan inspeksi pasukan militer dengan protokol kesehatan jaga jarak. Ini merupakan tradisi militer, di mana Biden akan menginpeksi kesiapan pasukan militer. Biden juga, akan menerima pengawalan presiden tradisional dengan perwakilan dari setiap cabang militer dari 15th Street di Washington ke Gedung Putih.
Komite Pelantikan Presiden menyebutkan, pengawalan itu akan menerapkan jaga jarak sosial (social distancing).
“Akan disuguhkan kepada rakyat Amerika dan dunia dengan gambar-gambar bersejarah, presiden terpilih melanjutkan ke Gedung Putih tanpa menarik kerumunan banyak orang,”
Para pekerja dalam beberapa hari terakhir mulai membongkar platform inspeksi parade di depan Gedung Putih karena tim transisi Biden terus mempersiapkan perayaan yang sebagian besar akan digelar virtual. Maka penyelenggara juga mengatakan mereka akan mengadakan parade virtual secara nasional.
“Untuk merayakan pahlawan-pahlawan Amerika, menyoroti warga Amerika dari semua lapisan masyarakat di berbagai negara bagian dan wilayah, dan merefleksikan keragaman, warisan, dan ketahanan negara saat kita memulai era Amerika baru,” jelas panitia penyelanggara.
Acara parade akan disiarkan televisi dan menampilkan pertunjukan “beragam dan dinamis” di semua komunitas di seluruh negeri. Peserta parade akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.
“Kami sangat senang dengan kemungkinan dan peluang yang dihadirkan saat ini untuk memungkinkan semua warga Amerika berpartisipasi dalam tradisi pengukuhan sakral negara kita,” kata Direktur Eksekutif Komite Pelantikan Presiden, Maju Varghese dalam sebuah pernyataan. (**)