

FAJARNUSANTARA.COM, JAKARTA – Mulai hari ini (4/1), para perajin memastikan untuk stok tahu dan tempe sudah tersedia di pasaran. Kendati demikian, ada kenaikan harga yang dilakukan sesuai kesepakatan para perajin.
Ketua Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin menuturkan, pihaknya telah meninjau ke beberapa titik pasar. Hal ini dilakukan, guna memastikan bahwa stok tahu dan tempe sudah tersedia.
“Karyawan dan orang-orang sekitar sudah disuruh cek. Pada umumnya sudah ada tempe dan tahu di pasar. Perajin juga sudah mulai kerja dari kemarin (malam),” ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun begitu, Aip memastikan bahwa harga tahu dan tempe di pasaran, ikut meningkat. Menurutnya, hal itu merupakan kesepakatan para perajin yang akan menaikkan harga jual sebesar 20-30 persen seiring dengan kenaikan harga kedelai. Untuk tempe, kata dia, naik dari harga sebelumnya Rp 4.000 per potong menjadi Rp 5.000 per potong.
“Sudah harga konsumen di pasar. Sudah ada kenaikan sekitar 20 persenan,” ungkapnya.
Sebelumnya, para perajin tahu dan tempe sempat memutuskan mogok produksi selama 1-3 Januari 2021. Sebab, terjadi lonjakan harga kedelai impor sebagai bahan baku tahu dan tempe dari Rp 7.200 per kilogram menjadi Rp 9.200 per kilogram. (**)