
FAJARNUSANTARA.COM- Nanang Rohimat, pengusaha muda asal Desa Genteng, Sumedang, berhasil mengangkat potensi kopi lokal melalui brand Kopi Aria yang dirintis sejak 2021. Sabtu 19 Oktober 2024.
Dengan modal awal Rp 5 juta, Nanang membuktikan bahwa kegigihan dan inovasi bisa menghasilkan peluang besar, terutama di sektor kopi lokal yang sebelumnya kurang diperhatikan.
“Kami melihat banyak petani hanya menjual ceri kopi mentah dengan harga rendah. Ini menjadi tantangan, dan kami bertekad untuk mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi,” ujar Nanang saat diwawancarai di kediamannya, Sabtu (19/10/2024).
Bersama Kelompok Tani Mekar Harapan di Dusun Puncak, Desa Genteng, yang beranggotakan 24 petani, Nanang terus mengembangkan perkebunan kopi Arabika seluas 4 hektar di Blok Ciharung, kaki Gunung Manglayang. Nanang menjelaskan bahwa salah satu metode unggulan dalam pengolahan kopi mereka adalah metode honey.
“Metode ini menghasilkan kopi dengan rasa manis alami karena ceri kopi dijemur tanpa pencucian,” jelasnya.
Selain metode honey, Kopi Aria juga memproduksi kopi dengan proses full wash dan wine, yang semuanya berfokus pada kualitas dan cita rasa.
“Kami mayoritas memproduksi kopi Arabika dengan berbagai varian proses. Fokus kami adalah pada kualitas,” tambah Nanang.
Di tengah tantangan cuaca yang tidak menentu dan harga pasar kopi yang fluktuatif, Nanang dan tim tetap optimis. Mereka terus mengedukasi anggota kelompok tani untuk menghasilkan ceri kopi berkualitas tinggi, siap bersaing di pasar kopi spesialti yang semakin berkembang.
Partisipasi Kopi Aria dalam ajang Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) merupakan langkah nyata mereka untuk memperkenalkan kopi lokal dengan standar terbaik.
“Usaha ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani, tapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan potensi lokal,” tutup Nanang.
Kegiatan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi di sektor pertanian dapat menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi sumber daya lokal, terutama dalam menghadapi tantangan global.**