FAJARNUSANTARA.COM, DENPASAR – Masyarakat di Pulau Dewata Bali utamanya warga Kabupaten Buleleng, heboh dengan adanya suara dentuman yang cukup keras pada Minggu (24/1) pagi pukul 10.30 WITA. Suara dentuman terjadi sebanyak dua kali.
Dari laporan warga, suara itu terdengar dari kawasan Danau Tamblingan Desa Pancasari Kecamatan Sukasada, Desa Pedawa Kecamatan Banjar hingga ke sejumlah desa di Kecamatan Kubutambahan. Padahal, jarak antardesa di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng itu bisa belasan kilometer.
Mengutip dari JPNN.com, sejumlah saksi menyebutkan, dentuman itu terdengar hingga ke kawasan Baturiti Kabupaten Tabanan. Beberapa saksi yang dikutip Radarbali.id menyatakan, suara dentuman berasal dari dinamit di area proyek Bendungan Tamblang di Kecamatan Kubutambahan. Dimana proyek bendungan itu, masih terus berjalan meski cuaca buruk tengah terjadi di Bali.
“Dinamit meledak di Bendungan Tamblang. Agar bisa mendapatkan kedalaman maksimal,” tulis akun Facebook @sudharsana Pradipta yang dikutip Radarbali.id.
Hanya saja, beberapa saksi mengaku tidak mendegar adanya ledakan dinamit di area Bendungan Tamblang itu.
Lebih dramatis lagi, sumber lainnya menyatakan bahwa suara dentuman itu terjadi sebelum meteor jatuh
“Tetangga saya banyak yang melihat ada meteor jatuh, min. Setelah hilang ada suara ledakan. Banyak sih yang ngelihat,” tulis akun @ditha_saputra di postingan Info Singaraja.
Dengan kondisi ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), langsung bereaksi. Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam akun twitter menyakini, bahwa suara dentuman bukan aktivitas gempa tektonik.
Disebutkan, dua sensos seismik lain yang lokasinya relative dekat tidak mencatat terjadinya aktivitas kegempaanya.
“Terkait adanya suara ledakan yang terjadi di Buleleng Bali, alat kami sensor seismik BMKG mencatat anomaly gelombang seismic sekitar pukul 02.27.17 UTC (10.27.17 Wita),” kata Daryono. (**)