FAJARNUSANTARA.COM, LUMAJANG – Selama kurang lebih tiga jam, Gunung Semeru di Jawa Timur meletus dan mengeluarkan awan, Selasa (1/12) dini hari tadi.
Menurut penuturan Iwan, salah seorang warga Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumahang, letusan hingga keluarnya awan panas dan lava itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
“Luncuran lava panas itu semakin besar hingga pukul 02.20. Seperti guguran awan panas,” ujarnya seperti dikutip dari TribunMadura.com.
Disebutkan Iwan, guguran yang keluar dari kawah Jonggring Saloko, terlihat lebih besar dari biasanya.
“Kayaknya sampai mengarah ke Curah (Besuk) Kobokan,” tuturnya.
Hal sama diungkapkan Aisyah. Dia juga sempat terbangun dari tidurnya, antaran mendengar suara letusan arah dari Gunung Semeru.
“Iya itu ada suara letusan di Gunung Semeru,” ujarnya.
Guna menghindari hal yang tak diinginkan, Dia dan keluarganya langsung mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Ngungsi karena takut kalau bertahan di sini,” ucapnya.
Sementara itu, saat dihubungi kepada Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo menyebutkan, dari aktivitas di Gunung Semeru, ada dua kecamatan yang terdampak akibat awan panas itu, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Warga di dua kecamatan itu, akan dievakuasi ke Lapangan Kamar Kajang, Candipuro.
“Kita jadikan satu, biar lebih mudah kontrolnya, baik itu untuk kesehatan dan kebutuhan logistik bagi para pengungsi,” katanya, seraya menyebutkan, masyarakat yang masih bertahan di rumah, untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. (**)