Tanggap Darurat Longsor Cimanggung Sampai 29 Januari, Selanjutnya Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi
FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Pascalongsor di Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang masih fokus dalam penanganan penyitas bencana Cimanggung.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang yang juga Komandan Posko Penanganan Darurat Bencana, Herman Suryatman, memimpin rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan tugas Posko Penanganan Darurat Bencana pascaberakhirnya proses penyelamatan dan evakuasi di Posko Penanganan Darurat Bencana di SMAN 1 Cimanggung, Minggu (24/1/2021).
Menurutnya, status tanggap darurat akan berakhir pada 29 Januari 2021. Sebelum waktu berakhir, fokus kerja diarahkan pada pengkajian cepat wilayah lokasi bencana, penyelamatan dan evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, perlindungan kelompok rentan, serta pemulihan sistem sarana dan prasarana.
“Setelah tanggap darurat selesai, maka fokus kerja pemerintah daerah diarahkan pada rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Sumedang.
Untuk saat ini, Sekretariat Posko akan terus meng-update data penerimaan dan pengeluaran keuangan dan logistik secara detail, jelas dan real time untuk dilaporkan dalam sistem.
“Untuk pertanggungjawaban dan transparansi kepada para donatur yang telah memberikan bantuan. Itu akan update terus untuk laporan bantuan yang diterima melalui aplikasi Sitabah,” sebutnya.
Sementara untuk pengamanan logistik, utamanya yang berada di tenda-tenda, pihaknya telah menginstruksikan agar memindahkan ke tempat yang aman dan terlindung dari hujan.
“Penyimpanan logistik kami pusatkan di empat tempat. Di SMAN Cimanggung, di Posko Taman Burung SBG, di SD Cipareuag, dan di Kantor Kecamatan Cimanggung. Kalau ada bantuan yang disimpan di luar gedung, segera pindahkan ke dalam. Termasuk yang berada di tenda-tenda, dipindahkan ke tempat yang kering. Jangan sampai kehujanan,” tambahnya.
Sekda pun meminta, semua logistik yang ada, segera didistribusikan kepada warga yang membutuhkan. Termasuk juga kepada para korban banjir di Kecamatan Jatinangor.
Usai Rakor, Sekda juga melakukan sosialisasi kepada warga di posko pengungsian terkait rencana relokasi.
“Tentunya agar mereka mengerti dan secara sukarela nantinya mau direlokasi. Jangan sampai kami sudah menyiapkan tempat dan segalanya, tetapi akhirnya mereka tidak mau pindah,” tuturnya. (**)