FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Hujan yang mengguyur Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat sejak Minggu (7/2/2021) pagi hingga malam, mengakibatkan dua kecamatan terendam banjir. Yakni Kecamatan Ujungjaya dan juga Kecamatan Tomo.
Pantauan Fajarnusantara.com, dari dua kecamatan itu, terdapat 11 desa yang terendam genangan banjir. Bahkan kondisi ini, sampai ramai di sejumlah media sosial. Banyak netizen yang menginformasikan kondisi banjir di sejumlah titik di dua kecamatan itu.
Seperti dari akun Facebook Sekretariat Kecamatan Tomo, menuliskan Intensitas dan curah hujan yang sangat tinggi. Menyebabkan sebagian wilayah di Kecamatan Tomo mengalami banjir.
“Untuk semua masyarakat, agar selalu berhati-hati ya. .. Lokasi : Depan SMPN Tomo,” tulis akun itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana membenarkan hal itu. Menurutnya ketinggian air ada yang mencapai satu meter.
“Dua kecamatan, Ujungjaya dan juga Tomo. Ketinggian air mulai dari yang 20 centimeter hingga satu meter,” katanya melalui sambungan selular, Minggu (7/2/2020) malam seperti dikutip dari Detik.com.
Disebutkan, hingga tadi malam, terdapat enam desa di Kecamatan Ujungjaya yang terendam banjir. Diantaranya Desa Cipelang, Desa Cibukuh, Desa Palabuan, Desa Kudangwangi, Desa Sukamulya dan juga Desa Ujungjaya.
Banjir yang terjadi itu, disebabkan hujan yang cukup tinggi sehingga Sungai Cipelang, Sungai Cubarengkok dan Sungai Cihaur meluap. Tak hanya ke permukiman warga, air juga sampai meluap di akses jalan dan juga pesawahan.
“Selain pemukiman, sawah terancam gagal panen akibat terendam. Belum bisa merinci luas (rumah) yang terendam,” ucapnya.
Untuk kondisi di Kecamatan Tomo, lanjutnya, terdapat lima desa yang terendam banjir. Diantara Desa Cipeles, Desa Karyamukti, Desa Tomo, Desa Tolengas dan juga Desa Marongge. Ketinggian air diperkirakan mulai 20 centimeter hingga 40 centimeter.
“Sama akibat hujan deras mengakibatkan Sungai Cimanuk dan Sungai Cilutung jadi meluap,” tuturnya.
Disebutkan, BPBD Sumedang dan unsur TNI/Polri terus memantau ketinggian air dan melakukan assesmen ke lokasi kejadian. (**)