FAJARNUSANTARA.COM – Sinergitas Badan Penyalur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bersama Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sosialisasi bersama warga Sumedang Hotel Kencana Sumedang pada Sabtu (20/03/2023).
Sementara menurut Narcicy Makalew, Analis Humas dari BPH Migas, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan informasi, diskusi, serta menyampaikan informasi terkait ketersediaan dan distribusi Minyak dan Gas kepada masyarakat.
“Hari ini, kami dari BPH Migas bersama dengan anggota Komisi VII DPR RI menggelar acara ini sebagai forum diskusi dengan masyarakat tentang distribusi BBM,” ujar Nancy.
Lebih lanjut, Nancy mengungkapkan bahwa Sumedang adalah daerah ke-58 yang dikunjungi oleh BPH Migas dalam rentang bulan Februari hingga Mei 2023.
Dalam perkembangannya, Nancy menegaskan bahwa saat ini BPH Migas sangat memperhatikan ketersediaan Migas bagi masyarakat.
Mereka juga mengontrol pemberian subsidi BBM sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk menentukan pihak-pihak yang berhak menerima subsidi tersebut.
“Sebagai contoh, pihak yang diizinkan menggunakan solar subsidi untuk melaut adalah kapal dengan berat 30 GT,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Nurhasan Zaidi, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPH Migas atas sinergi yang terjalin antara BPH Migas dan DPR RI.
“Terima kasih kepada BPH Migas. Sosialisasi ini berperan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mempersiapkan kita menghadapi tantangan-tantangan negara di masa depan,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Salah satu tantangan yang disoroti oleh Nurhasan Zaidi adalah pemberian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh negara di tengah fluktuasi harga minyak dunia.
“Saat ini, subsidi solar masih diberikan, tetapi secara bertahap subsidi tersebut akan dihapus. Subsidi solar pada dasarnya ada untuk membangun kemandirian, meskipun negara memiliki beban hutang yang besar,” jelasnya.
Nurhasan berharap bahwa meskipun saat ini pemerintah masih memberikan subsidi untuk sektor migas, Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia memiliki potensi untuk kemajuan bangsa jika sumber daya manusia-nya cerdas.
“Kita harus cerdas, kita akan menjadi negara besar,” pungkasnya.***
