DaerahSosial

Sejumlah Warga Datangi Kantor Desa Haurkuning, Ada Apa?

FAJARNUSANTARA.COM- Sejumlah warga secara tiba-tiba mendatangi Kantor Desa Haurkuning Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang dengan maksud untuk mendatangi Kepala Desanya. Namun saat didatangi ke kantornya, Kepala Desa (Kades) tidak berada ditempat.

“Hari ini kami bermaksud menemui Kades untuk mempertanyakan persoalan barang gadaian berupa sebuah mobil Fortuner VRZ berplat nomor D 1572 SGY. Dimana, janjinya akan ditebus sesudah Pemilu kemarin,” kata salah satu warga yang mendatangi kantor desa, Yudi Tahyudin Sunardja kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).

Sebelumnya, kata Yudi, Kades Haurkuning pernah mendatangi dirinya dengan maksud untuk meminjam uang dengan cara menggadaikan sebuah mobil Fortuner VRZ. Namun mobil yang digadaikan sang kades ternyata mobil rental (bukan milik Kades).

“Nah, beberapa waktu lalu, saya didatangi pemilik kendaraan ini. Diketahui, bahwa mobil yang digadaikan oleh Kades Haurkuning kepada saya merupakan mobil rental,” kata Yudi.

Alhasil, Yudi pun benar-benar merasa kaget, karena secara tiba-tiba pemilik rental ingin membawa mobil itu

“Akhirnya saya pun menjelaskan kepada pemilik rental, kronologi mobil yang telah digadaikan ini oleh Kades Haurkuning. Tentu saja, saya sangat kecewa. Apalagi mobil yang digadaikan ini senilai lebih dari Rp100 juta,” ucap Yudi.

Menurutnya, sudah 10 bulan mobil tersebut berada di tangan sang Kades. Bahkan, pengakuan dari pihak rental, Kades Haurkuning itu sudah menggadaikan lebih dari satu kendaraan roda empat kepada sejumlah warga.

“Jadi, aksi hari ini mendatangi Kantor Desa Haurkuning sebagai upaya agar persoalan saya dengan Kades bisa diselesaikan tanpa berlarut-larut,” tuturnya.

Tak hanya itu, kata Yudi, kiprah Kades Haurkuning sejauh ini juga kerap menjadi buah bibir warga setempat hingga pengurus RT maupun RW. Pasalnya, dana insentif untuk RT dan RW juga belum dibagikan selama 4 tahun.

“Hal ini juga menjadi pertanyaan dan kejanggalan dikalangan RT dan RW Desa Haurkuning. Oleh Sebab itu, kami bersama warga yang lain mendatangi Kades Haurkuning. Dengan harapan, sejumlah persoalan di Desa Haurkuning tidak menjadi bumerang bagi Kades itu sendiri,” tukas Yudi Tahyudin Sunardja.

Di kesempatan itu, Ketua RW 03 Desa Haurkuning Paseh Sumedang, Koko Abdul Kohar (65) mengaku, sudah 5 tahun menjabat sebagai Ketua RW. Dana Insentif untuk RW sudah 4 tahun berjalan tidak dibayar oleh Pemdes Haurkuning.

“Biasanya saya menerima insentif bulanan sebesar Rp125 ribu perbulan. Semuanya ada 4 Ketua RW. Begitupun insentif bagi Ketua RT sebesar Rp100 ribu perbulan sama nasibnya dengan saya. Semuanya ada 12 Ketua RT di Desa Haurkuning,” terangnya.

Ia melanjutkan, pada tahun pertama menjabat Ketua RW, dana insentif ini biasa saja lancar tanpa kendala.

“Nah, selama 4 tahun ini entah kenapa insentif bulanan untuk RW dan RT tidak ada. Padahal, Camat Paseh sudah mengetahui persoalan ini. Oleh karena itulah, kami bersama-sama Pak Yudi mendatangi Kantor Desa Haurkuning dengan maksud ada jawaban yang jelas dari Kades Haurkuning terkait persoalan dana insentif RT dan RW yang tiba-tiba menghilang,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button