Lulusan STEBISMU Sumedang Siap Hadapi MEA dan WTO
FAJARNUSANTARA.COM — Sebanyak 56 mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah (STEBISMU) Kabupaten Sumedang dinyatakan lulus sidang skripsi, yang dilaksanakan di Sportorium STEBISMU yang berlokasi Jalan Mayor Abdurrahman, Minggu (30/8/2020).
Dengan demikian, puluhan mahasiswa tersebut berhak mengikuti seremoni kelulusan atau biasa disebut wisuda, yang menjadi momentum yang ditunggu-tunggu mahasiswa sebagai tanda berakhirnya masa studi, yang dijadwalkan diselenggarakan pada Januari 2020 mendatang.
Dosen STEBISMU, Ismail Farid, M.Pd I mengatakan, selain menyampaikan ucapan selamat, pihaknya juga memberikan pesan kepada para lulusan baru agar mempersiapkan diri untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Saat ini kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan para alumni harus lebih siap untuk menghadapinya,” ujarnya.
Selain itu, Ismail juga berharap, lulusan STEBISMU juga mampu mempersiapkan diri menghadapi dalam menghadapi Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization) (WTO).
“Selain MEA, kami juga berharap lulusan STEBISMU bisa mempersiapkan diri untuk WTO. Jadi harus terus belajar,” ungkapnya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh perwakilan lulusan tingkat sarjana, Muhammad Yoga Pratama. Menurutnya, guna mempersiapkan diri menghadapi hal tersebut terdapat tiga hal penting yang harus dikuasai. Yaitu, pengetahuan, kemampuan dan sikap.
“Kita sudah dihadapkan dengan globalisasi. Oleh karenanya, kita harus mempersiapkan tiga hal penting, yakni pengetahuan, kemampuan (skill), dan attitude (sikap). tuturnya dalam Bahasa Inggris.
Yoga menambahkan, bahwa memiliki ilmu dan kemampuan yang cukup itu sangat penting, namun jika keduanya tidak dilengkapi dengan sikap yang baik, maka hal tersebut tidak akan ada gunanya.
“Terutama dalam menghadapi era globalisasi, jika kita tidak memiliki attitude, maka kita dapat tersaingi oleh negara-negara lain. Kita juga harus menggerakkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sebagai lulusan STEBISMU harus memiliki mimpi yang tinggi sehingga usaha yang dilakukan juga lebih giat lagi. Selain itu, mimpi yang dimaksud bukan sekedar daydream (lamunan), namun mimpi berstrategi,” pungkasnya.