KMPPA Sumedang Ajak Masyarakat Berpartisipasi Wujudkan Perlindungan Anak
FAJARNUSANTARA.COM — Kelompok Masyarakat Peduli Perlindungan Anak (KMPPA) Sumedang menggelar Talk Show Perlindungan Anak, di Selaz Kafe Sumedang, Kamis (29/4/2021).
Talk Show tentang Perlindungan Anak bertema Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Perlindungan Anak, untuk Mewujudkan Lingkungan Ramah Anak dan Mencegah Kejahatan pada Anak di Daerah itu, dihadiri sejumlah instansi terkait, mulai dari KMPPA Jabar, Dinsos dan P3A, dan P2TP2A.
Kemudian dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan yang terdiri dari perwakilan organisasi pelajar, mahasiswa, OKP, LSM dan unsur pendidikan.
Ketua KMPPA Jabar, Ahmad Saftari Al Fadil mengatakan, kegiatan tersebut untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perlindungan anak, di mulai dari keluarga dengan memberikan perlindungan dan pengawasan terhadap anak.
Menurutnya, persfektif perlindungan anak harus ditinjau dari berbagai aspek yang mana terdapat 9 klaster di antaranya, pendidikan, pengasuhan, hak sipil dan agama.
Ahmad menuturkan, kompleksitas permasalahan sosial dan maraknya kejahatan anak di daerah, menghendaki upaya kongkrit pemerintah daerah dan peran masyarakat dalam pencegahan tindakan kejahatan dan perilaku penyimpangan pada anak.
“Kegiatan Talk Show ini untuk memberikan pemahaman yang luas tentang perlindungan anak dan pentingnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak di Kabupaten Sumedang,” ujarnya.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan baik dari Kadinsos dan P3A Sumedang Agus Muslim. Dirinya mengatakan, kegiatan itu dinilai sebuah bentuk dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk mewujudkan Visi, Misi Sumedang Simpati Yang Ramah Anak.
“Keterlibatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak sangat penting. Sehingga dapat sinergis dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang,” ucapnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, salah seorang peserta, Lina Marlina, mengungkapkan, sebagai tenaga pendidik pihaknya sudah berperan dalam mendidik anak melalui sekolah agama dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Namun, kata Lina, terkait perlindungan anak, masyarakat masih awam dan minim informasi tentang program perlindungan anak yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Dinsos&P3A, P2TP2A dan unsur lainya.
“Nampaknya butuh sosialisasi dan informasi yang menyeluruh, karena masyarakat tahunya pengaduan kekerasan kepada itu ke Kepolisian atau KPAI, karena maraknya pemberitaan di media. Sementara di Kabupaten Sumedang belum ada KPAI di tingkat daerah, sehingga melapor ke luar daerah seperti Bandung,” ungkapnya.
“Harapannya kegiatan Talk Show ini ada tindak lanjut agar terus memberikan edukasi serta peran masyarakat dalam mendukung terhadap Perlindungan Anak di Kabupaten Sumedang,” tambahnya.