Daerah

Jamur yang Mulai Langka Tumbuh di Tanjungkerta, Sempat Undang Perhatian Warga

FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Sebuah jamur unik membentuk jaring putih dan melingkar, mengundang perhatian warga Desa Cigentur Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, Rabu (4/11). Warga mengaku baru pertama kali ini melihat tumbuhan seperti itu.

Pertama kali, jamur ini ditemukan Enju saat dirinya hendak membuang sampak sekitar pukul 07.00. Saat itu juga, Enju melihat belakang dapur rumahnya yang dekat dengan pohon bambu, tumbuh tanaman seperti jamur dengan jaring putih.

Baca Juga :  Yudia Ramli Dorong Camat Sumedang Majukan Pembangunan Daerah

Penasaran, saat itu juga, Enju mendekati tumbuhan itu. Dari hasil pengamatannya, selang beberapa menit, tumbuhan itu kian mekar dengan kuncupan dan bungan di atasnya.

“Siangnya dilihat lagi sekitar jam 10.00 lebih, tapi bunganya itu mulai layu,” ujar Ma Enju kepada Fajarnusantara.com.

Sementara wrga lainnya, Santi seorang ibu rumah tangga juga mengaku baru pertama kali melihat bunga aneh seperti itu. Dia merasa aneh karena hanya dalam beberapa menitu, dapat tumbuh mekar namun dalam beberapa jam kemudian layu dan tanggkainya langsung lembek.

Baca Juga :  Pemkab Sumedang Bahas Pelimpahan Aset Jalan Lingkar Jatigede

“Saya belum tahu itu bunga jenis apa. Tapi konon katanya, bunga itu sejenis jamur yang biasa tumbuh di sekitaran pohon bambu,” ungkapnya

Dari penuturan Fajarnusantara.com di sejumlah situs internet, diketahui tumbuhan itu merupakan Jamur Tudung Pengantin. Atau nama nama latinnya, Phallus Indusiatus. Jamur yang sudah jarang bisa ditemui ini, bisanya ditemukan di hutan tropis. Dan jamur ini, tercatat pada golongan jamur yang tidak bisa dikonsumsi. (**)

Redaksi Fajar Nusantara

Fajar Nusantara merupakan media online yang terbit sejak tanggal 17 April 2020 di bawah naungan badan hukum PT. Fajar Nusantara Online (FNO). PT. FNO telah memiliki badan hukum resmi tercatat di Negara dan memiliki ijin berusaha sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Back to top button