Disaksikan Menag RI, Nazwa Ghaida Siswi MAN 1 Sumedang Masuk Final Kompetisi Pidato Nasional 2024
FAJARNUSANTARA.COM, Jakarta — Kabar membanggakan, salah satu siswa MAN 1 Sumedang, Nazwa Ghaida, berhasil lolos ke 100 besar dari 1236 siswa kontestan Kompetisi Pidato Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Informasi ini diketahui melalui pengumuman Ditjen Pendis Kemenag RI nomor B=800/DJ.I/Dt.I.I/HM.00/07/2024 tanggal 22 Juli 2024 tentang Hasil Seleksi Administrasi dan Konten Video Kompetisi Pidato Nasional Tahun 2024.
Tema yang diangkat dalam KPN 2024 mencakup moderasi beragama, nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan nilai-nilai moral. Kepala MAN 1 Sumedang, Abdul Haris, M.Ag., mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih Nazwa Ghaida.
“Nazwa Ghaida berhasil lolos 100 besar atau masuk babak eliminasi dari total 1236 peserta seluruh Indonesia. Ini tentu sangat membanggakan, dan perwakilan madrasah dari Provinsi Jawa Barat ada 4 siswa berasal dari MAN 1 Sumedang, MAN 3 Tasikmalaya, MAN 2 Subang, dan MAN 2 Majalengka yang lolos ke tingkat nasional,” ujar Haris. Sabtu (10/8/2024)
Penampilan peserta didik MAN 1 Sumedang Nazwa Ghaida kelas XII MIPA 1 ini sebagai peserta di babak grand final Kompetisi Pidato Nasional 2024, pada Sabtu (10/8/24) malam kemarin di acara grand final Kompetisi Pidato Nasional, (KPN) 2024 di Hotel Grand Mercure, Pantai Ancol, Jakarta Utara.
Membuka malam Grand Final Kompetisi Pidato Nasional 2024 dengan tema “Pancasila dan Moderasi Beragama dalam Pandangan Generasi Z” yang diadakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama ini oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
dengan didampingi, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad, para Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menag, jajaran eselon I dan eselon II Kemenag, dan para peserta Kompetisi Pidato Nasional Tahun 2024.
Dalam pidatonya, Menag menyampaikan bahwa dasar penyelenggaraan KPN ini adalah merawat kebhinekaan,
“Kompetisi ini digelar, sebagai bentuk merespon bahwasannya salam enam agama yang biasa kita gunakan adalah bagian dari cara kita merawat kebhinekaan,” kata Menag.
Lanjut Menag. “Kita ini ditakdirkan untuk bhineka, berbeda-beda, dan setiap episode-episode sejarah, baik di Indonesia dan di negara-negara lain selalu dihidupkan dengan keberagaman.
Tidak ada sejarah yang diwarnai dengan keseragaman,” ujar sosok yang akrab disapa Gus Men. “Kita saja yang di dalam ruangan ini berbeda semua. Di depan kita, belakang kita, kanan, kiri kita berbeda semua,” sambungnya.
Gus Men menuturkan bahwa hal tersebut adalah bukti bahwa Tuhan menghendaki umat manusia berbeda-beda. “Sekarang kita sebagai ciptaan Tuhan bagaimana menyikapi keberbedaan itu menjadi sebuah kekuatan, bukan kelemahan, apalagi menceraikan,” kata Gus Men.
Kepada para finalis, Gus Men menyampaikan bahwa apa yang sudah dicapai oleh para peserta kompetisi pidato ini tidak boleh dianggap sebagai ujung dari sebuah perjalanan kemampuan para peserta.
“Talenta adik-adik untuk menyampaikan ide gagasan berpidato ini sangat dibutuhkan dunia, apalagi menghadapi dunia yang semakin tidak mudah ditaklukkan,” pungkas Gusmen.
Sementara itu, Kepala Madrasah MAN 1 Sumedang Abdul Haris, M.Ag yang sebelumnya telah memberikan motivasi kepada Nazwa, bersyukur atas Raihan KPN 2024 dengan membawa prestasi untuk dibawa ke Madrasah
“Alhamdulillah, seluruh warga madrasah pastinya bersyukur atas raihan prestasi Nazwa Ghaida pada KPN 2024,
apalagi malam grand final disaksikan Menag dan pejabat, hal ini pastinya menjadi kebanggaan bagi ananda dan Madrasah.” ucap Kamad kemarin malam yang mengikuti lewat Live YouTube.
Kamad juga memberikan ucapan terima kasih kepada ananda Nazwa Ghaida dan guru pendamping Ghlina Sophia Rizky, M. Hum serta para GTK madrasah yang terlibat dan mendukung keberhasilan ini“Kami secara pribadi dan mewakili warga madrasah tentunya bersyukur dan berterimakasih atas prestasi luar biasa ananda Nazwa Ghaida dan pendamping Bu Galina serta GTK madrasah, dimana pada awalnya KPN ini diikuti oleh total 1.236.siswa,
Dari perwakilan peserta madrasah sejumlah 1.002 siswa MA, 208 siswa dari SMA, 14 siswa Pendidikan Diniyah Formal, 12 siswa Pendidikan Kesetaraan Pada Pondok Pesantren Salafiyah kemudian peserta diseleksi menjadi 100 besar dan dilaksanakan semi final secara online melalui Zoom, sampai diperoleh 34 peserta untuk tampil di Grand Final, dan hingga akhirnya Ananda Nazwa Ghaida mendapatkan prestasi Terbaik walaupun belum bisa memenangi secara puncak.” jelas Kamad bangga.
Di tempat terpisah Galina Sophia Rizky menambahkan, semoga sukses selalu untuk Nazwa dalam menggapai cita-cita kedepannya, semoga skill ini bisa membantu di masa depan dan menjadi teladan untuk berkarya dan berprestasi,
Semoga adik-adik kelasnya juga bisa termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kesannya sangat bersyukur, bahagia, dan terharu bisa mendampingi Nazwa pada ajang nasional ini. Salut juga untuk peran orangtua dan keluarga Nazwa karena keluarga sangat mendukung dan berperan hingga mengantarkan Nazwa sampai ke panggung nasional”, Jelasnya.
“Merasa bersyukur bisa sampai tahap ini, kegiatannya seru dan sangat berkesan karena bisa mendapat teman dari berbagai daerah di Indonesia dan pengalaman baru” Tutup Nazwa Ghaida.
Berikut nama-nama juara Kompetisi Pidato Nasional 2024 Ditjen Pendidikan Islam:
- Terbaik 1
Syatta Imtiyaaz Thuvaila – MAN 1, DI Yogyakarta - Terbaik 2
Alivy Huriyah Rizkha Ramadhani – MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur - Terbaik 3
Muhammad Irkham Najibuddin – MA Darul Hikmah Jepara, Jawa Tengah - Special Mentions
– Dhaffa Al-Ghifari. FE – MAN 2 Pekanbaru, Riau
– Nanda Sherly Mulyaini S.G – SMAK Santo Aloysius Palangkaraya, Kalimatan Tengah
– Muhammad Da’il Barokah, MAS Ulumul Qur’an – Kota Banda Aceh, Aceh
– Reyhana Shillan Putri Reshma – MAN Kota Sorong, Papua Barat
– Mary Sherlhyana, SMAK Santo Mikhael Solor – Flores Timur, NTT