FAJARNUSANTARA.COM- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan organisasi kepemudaan Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar sosialisasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Bupati dan Wakil Bupati Sumedang tahun 2024.
Acara tersebut digelar pada Minggu, 13 Oktober 2024, diikuti oleh anggota GP Ansor, Banser, serta IPNU-IPPNU.
Ketua KPU Sumedang, Ogi Ahmad Fauzi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini menyasar kalangan pemuda yang sebagian besar merupakan santri dari pondok pesantren.
“Para peserta merupakan kader muda NU, yang kebanyakan berlatar belakang pesantren. Bahkan, ada di antara mereka yang masih tinggal di pesantren,” ujar Ogi.
Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan para akademisi.
Ogi menyebut bahwa sosialisasi kali ini fokus pada pemahaman peserta terkait Pilkada Serentak 2024, termasuk larangan-larangan yang berlaku pada masa kampanye.
“Kami sampaikan bahwa Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung pada 27 November 2024. Peserta sosialisasi diingatkan tentang siapa saja yang berhak memilih, yakni mereka yang telah berusia 17 tahun atau yang ber-KTP Sumedang maupun KTP Jawa Barat,” kata Ogi.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga netralitas tempat ibadah dalam pelaksanaan kampanye.
“Kami mengimbau agar rumah ibadah tidak digunakan sebagai media kampanye, seperti ditempeli stiker, kalender, atau bahan kampanye lainnya,” tegasnya.
Ogi juga menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta yang tinggi.
“Kami berharap sosialisasi ini tidak hanya terserap oleh peserta, tetapi juga dapat disampaikan kembali kepada komunitas mereka masing-masing. Dengan begitu, target partisipasi pemilih sebesar 83 persen bisa tercapai, sekaligus meningkatkan kualitas pemilih yang mampu membedakan tempat dan metode kampanye yang benar.” pungkasnya.**
