DaerahPemerintahan

Tantangan dan Harapan dalam Program SAMAWANA di Cimalaka

FAJARNUSANTARA.COM- Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, memberikan apresiasi tinggi terhadap Program Sehari Bersama Warga nu Nyata Mangpaatna (SAMAWANA) yang digagas oleh Kecamatan Cimalaka.

“Saya sangat mengapresiasi Program SAMAWANA yang sudah digulirkan Pemerintah Kecamatan Cimalaka. Setiap desa menggulirkan penanaman seribu pohon pisang,” ujar Yudia saat meninjau pengelolaan perkebunan pisang di Desa Cibeureum Kulon, Cimalaka, Jumat (21/6/2024).

Dalam rangkaian Safari Jumat Berkah, Pj Bupati Yudia mengunjungi beberapa desa di Cimalaka. Menurutnya, Program SAMAWANA merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Kampanye Terakhir Eni Sumarni Dibanjiri Dukungan Buruh, Petani, dan Pengusaha

“Program ini bagus dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini ada bentuk evaluasinya di tiap desa. Pesan saya agar program ini bisa terus dikawal dan dilaksanakan bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat,” tambahnya.

Yudia juga menekankan pentingnya kesinambungan dalam program pemerintah, bukan hanya sekadar digulirkan lalu dilepas begitu saja.

“Saya menilai upaya evaluasi yang dilakukan pemerintah kecamatan, desa, kelompok tani bersama warga untuk program SAMAWANA sudah sangat bagus,” ujarnya.

Baca Juga :  Bimtek SITAB Digelar, KPU Sumedang Dorong Akuntabilitas Anggaran Pilkada 2024

Yudia berharap, Program SAMAWANA yang sudah dilaksanakan di Kecamatan Cimalaka dapat menjadi contoh bagi desa-desa di 26 kecamatan lainnya di Sumedang.

“Terima kasih kepada camat, kepala desa, kelompok tani, dan masyarakat. Mudah-mudahan program seperti ini menjadi pilot project agar diterapkan di tiap desa di Sumedang,” katanya.

Di sisi lain, Kasi Pelayanan Desa Cibeureum Kulon, Rohana, mengungkapkan bahwa penanaman 1.000 pohon pisang di atas lahan seluas 1 hektare bukan tanpa kendala.

Baca Juga :  KPU Sumedang Pastikan 4 Paslon Siap Bertarung di Pilkada 2024

Setelah berbuah, petani menghadapi masalah penyakit pusarium yang menyebabkan banyak pohon pisang mati.

“Waktu pertama di bulan Maret, panen pisang mencapai lima kwintal. Namun karena terkendala penyakit pusarium, jumlah buah yang diproduksi menurun. Kami mencari alternatif dengan menjual daun pisangnya,” jelas Rohana.

Dengan adanya tantangan ini, diharapkan semua pihak dapat bersinergi untuk mencari solusi terbaik agar Program SAMAWANA bisa terus berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.**

Enceng Syarif Hidayat

Enceng Syarif Hidayat adalah seorang jurnalis yang aktif liputan di Sumedang, Jawa Barat. Enceng mengawali karirnya di dunia jurnalistik dimedia lokal online Sumedang. Liputan utamanya di wilayah Barat Sumedang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button