Srikandi PLN Sumedang Tampil Berkebaya, Simbol Perempuan Berkarya dan Pelestari Budaya

FAJARNUSANTARA.COM– Para pegawai perempuan PLN UP3 Sumedang yang tergabung dalam komunitas Srikandi PLN tampil anggun berkebaya di lingkungan kantor, Rabu, 24 Juli 2025. Aksi ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kebaya Nasional dan sekaligus bentuk konkret pelestarian budaya oleh perempuan di sektor ketenagalistrikan.
Manajer PLN UP3 Sumedang, Ramdani Agustiyansah mengatakan bahwa inisiatif ini tidak hanya menggambarkan kecintaan terhadap kebudayaan nasional, tetapi juga menunjukan semangat para pegawai perempuan PLN yang tetap profesional meski mengenakan busana tradisional.
“Srikandi PLN bangga menggunakan kebaya saat bekerja. Semoga semangat ini dapat menginspirasi dan meningkatkan kesadaran akan gerakan melestarikan budaya nasional,” ujar Ramdani.
Ia menegaskan bahwa meski mengenakan kebaya, seluruh aktivitas kantor tetap berjalan normal.
“Pelayanan kepada pelanggan, kegiatan lapangan, maupun administratif tetap berlangsung seperti biasa,” katanya.
Ramdani menilai gerakan ini bisa menjadi cara elegan dalam menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa sejalan dengan produktivitas kerja. “Kami ingin tunjukkan bahwa berkebaya bukan halangan untuk berkarya,” ujarnya.
Dari Bandung, General Manager PLN UID Jawa Barat, Tonny Bellamy, menyampaikan bahwa kebaya bukan sekadar busana, tapi juga bentuk dukungan PLN terhadap pelaku ekonomi kreatif di bidang fesyen, termasuk para pengrajin dan UMKM di Jawa Barat.
“Saat ini kebaya hadir dalam berbagai bahan dan desain yang diciptakan oleh para pelaku industri kreatif, dari skala besar hingga UMKM,” ujar Tonny.
Menurutnya, dengan mendorong penggunaan kebaya di lingkungan kerja, PLN ingin membantu memperkuat ekosistem ekonomi lokal.
“Dampak yang lebih luas tentu yang kami harapkan. Dengan kebaya, kami ingin turut mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui industri busana nasional,” tutup Tonny.
Peringatan Hari Kebaya oleh Srikandi PLN ini menjadi simbol bahwa nilai-nilai budaya tetap bisa hidup dan relevan di tengah dunia kerja modern.**