SAKIP Jadi Andalan, Sumedang Tingkatkan Kesejahteraan Lewat Outcome Nyata
FAJARNUSANTARA.COM- Pj. Bupati Sumedang, Yudia Ramli, menekankan pentingnya peran aktif Camat dan Kades dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem. Hal ini disampaikan saat acara Silaturahmi dan Pembinaan SAKIP di Kecamatan Jatinangor, Kamis (5/7/2024).
Yudia menyatakan bahwa program penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas utama Pemkab Sumedang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
“Pengentasan kemiskinan ekstrem yang dilakukan bersama-sama antara Pemkab, Camat, dan Kades diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Sumedang,” ujar Pj. Bupati Yudia.
Dalam mengawal program tersebut, Yudia menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani masalah kemiskinan. Ia menyebut bahwa kemiskinan tidak hanya terkait dengan aspek fisik, tetapi juga kondisi mental dan kesejahteraan psikologis masyarakat.
“Saya mengajak seluruh Kades di Sumedang untuk tidak hanya fokus pada peningkatan fisik, namun juga memberikan perhatian mental masyarakat. Dengan mental yang baik, insyaallah mereka memiliki semangat hidup dan lebih optimistis untuk keluar dari lingkaran kemiskinan,” tambahnya.
Selain itu, Yudia juga mengingatkan pentingnya penanganan stunting. Ia meminta Camat dan Kades untuk tidak lengah dan terus berupaya menurunkan angka stunting di Sumedang.
“Jangan sampai ada bayi baru lahir stunting. Caranya ibu hamil diberikan asupan gizi yang baik, seperti telur dan susu. Kemudian mereka juga dicek kesehatannya. Selain itu, gadis remaja juga diberikan obat untuk penambah darah dari puskesmas,” jelasnya.
Yudia juga menyoroti pentingnya meningkatkan pengawasan dan intensifikasi terhadap Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Jatinangor, sebagai bagian dari upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mendukung berbagai program pembangunan, termasuk pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Jatinangor ini masih lemah dalam penarikan PBB. Seharusnya sudah 40 persen, ternyata masih 17 persen. Makanya saya ajak camat bersama para Kades untuk menggenjot PBB dalam mendukung pembangunan di Sumedang,” tuturnya.
Terakhir, Pj. Bupati mengingatkan pentingnya fokus pada outcome dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Ia menegaskan bahwa SAKIP harus mampu menjadi daya ungkit yang nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Sumedang.
“Diharapkan SAKIP di Sumedang dapat menjadi instrumen yang lebih efektif. Tidak hanya sekedar output dan eviden saja, tetapi juga outcome sebagai daya ungkit terhadap kesejahteraan masyarakat Sumedang,” pungkasnya.**