Penolakan Rencana Geothermal Tampomas Berlanjut, Warga Cilangkap: Sampai saat Ini Belum Ada Penjelasan Kepada Masyarakat
FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Penolakan rencana eksplorasi panas bumi atau Geothermal di Gunung Tampomas, terus belanjut. Selain memasang spanduk, penolakan disampaikan sejumlah warga, usai menggelar Musrenbang RJPMDes di Aula Kantor Desa Cilangkap Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang, Senin (22/3/2021).
Warga yang menyampaikan penolakan, mengaku khawatir akan dampak yang ditimbulkan, bila Geothermal direalisasikan. Apalagi, sejak rencana Geothermal pertama di tahun 2009 dan kini rencana geothermal kembali direncanakan, pemerintah belum memberi penjelasan akan dampak yang ditimbulkan.
“Bukan menolak program pemerintah pak. Perlu digaris bawahi, bukan menolak program negara atau pemerintah. Dari dulu 2011, saya lima kali ikut rapat, geothermal. Sampai saat ini, belum ada penjelasan kepada masyarakat Cilangkap. Yang diminta oleh masyarakat Cilangkap, hingga saat ini belum ada realisasi dari pemerintah,” kata H Masum, salah seorang tokoh masyarakat Desa Cilangkap saat menyampaikan aspirasainya kepada Forkopimcam Buahdua yang juga dihadiri Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam pada BAPPPPEDA Kabupaten Sumedang, Ir. Erwin, MT.
Hal sama, disampaikan Jalil Tuharea yang juga tokoh masyarakat Desa Cilangkap lainnya. Dirinya menyampaikan penolakan keras bila geothermal malah akan merusak alam yang merupakan peninggalan para leluhur.
“Kita harus menghormati leluhur kita. Saya tahu, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, yang diperuntukan orang banyak, dikuasai oleh negara. Tapi saya belum tahu sebelah mana yang dikuasai. Inilah kenapa saya menolak,” ujarnya saat menyampaikan aspirasinya.
Dalam kesempatan itu, Camat Buahdua, Tono Suhartono menyebutkan, apa yang menjadi harapan warga, akan disampaikannya ke tingkat kabupaten. Namun begitu, camat juga menjelaskan, bahwa rencana geothermal itu masih dalam tahap sosialisasi.
Rencana geothermal kali ini, sebut camat, tidak hanya membidik kawasan Cilangkap Kecamatan Buahdua saja. Melainkan membidik lima kecamatan, meliputi Kecamatan Cimalaka, Paseh, Conggeang, Buahdua dan Tanjungkerta. Sehingga, belum tentu akan dilakukan di Cilangkap. Begitu juga survei untuk titik geothermal, baru akan dilakukan.
“Saya akan menyampaikan (aspirasi warga). Tapi yang akan menjelaskan (geothermal) nanti harus ahlinya,” tutur camat.
Menyikapi adanya penolakan dari sejumlah warga, Kepala Desa Cilangkap, Taryana menyebutkan, pihaknya selaku pemerintah desa akan menampung dan menyalurkan aspirasi warganya.
“Masyarakat menolak ya ikut menolak. Tapi keterikatan jabatan, saya mengikuti aturan pemerintah,” ujarnya kepada wartawan. (**)