Langkah Awal, Makam Santoan Cikeruh Menuju Status Cagar Budaya

FAJARNUSANTARA.COM- Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang bersama tim ahli sejarah dan arkeologi meninjau Makam Karuhun Santoan Cikeruh di Desa Cikeruh di, RT..4 RW.5 Kecamatan Jatinangor, Jumat, 24 Oktober 2025.
Peninjauan ini menjadi langkah awal menuju penetapan situs tersebut sebagai Cagar Budaya Kabupaten Sumedang.
Peninjauan dilakukan oleh dua orang ahli sejarah dan tiga ahli arkeologi yang didampingi oleh Pemerintah Desa Cikeruh.
Mereka melakukan observasi langsung terhadap struktur, nisan, serta kondisi lingkungan di sekitar Makam Santoan Cikeruh, yang diyakini merupakan makam putra dari Pangeran Santri atau Kusumadinata I, tokoh penting dalam sejarah Sumedang Larang.
Kepala Desa Cikeruh, Ii Jai S.A.P., mengatakan bahwa pengajuan pemeliharaan makam tersebut telah dilakukan sejak tahun 2023.
“Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun, akhirnya hari ini tim dari Disparbudpora bisa meninjau langsung,” ujar Ii Jai kepada wartawan di lokasi.
Ia menjelaskan, inisiatif pengajuan itu muncul karena makam Santoan Cikeruh sudah dikenal luas oleh masyarakat sebagai bagian dari sejarah karuhun Sumedang.
“Kenapa kami mengajukan pemeliharaan? Karena makam ini sudah menjadi cerita yang menyebar di masyarakat. Kami ingin makam Santoan Cikeruh ini diakui sebagai salah satu Cagar Budaya,” kata Ii Jai.
Selain menjadi situs bersejarah, makam ini juga sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Menurut Ii Jai, seorang warga setempat bernama Oded Ahmad selama ini secara sukarela menjaga dan membersihkan area makam.
“Mang Oded ini peduli sekali. Karena dedikasinya, kami tetapkan beliau sebagai juru kunci Makam Santoan Cikeruh,” ujarnya.
Untuk memperjelas identitas situs tersebut, Pemerintah Desa juga telah memasang papan nama bertuliskan Makam Karomah Santoan Cikeruh, Putra Raja Pangeran Santri (Kusumadinata I).
Sementara itu, Pamong Budaya Muda dari Disparbudpora Sumedang, Suhadi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tahap awal verifikasi sebelum penetapan resmi sebagai Cagar Budaya.
“Kami membawa tim ahli sejarah dan arkeologi untuk memastikan bahwa lokasi ini benar-benar makam Mbah Santoan Cikeruh,” ujarnya.
Suhadi menambahkan, setelah hasil kajian selesai, pihaknya akan menyerahkan laporan kepada Bidang Kebudayaan Disparbudpora Sumedang untuk proses penetapan.
“Mohon doa dan dukungan masyarakat agar makam Mbah Santoan Cikeruh ini bisa segera masuk daftar Cagar Budaya Sumedang. Dengan begitu, kita bisa merawatnya dengan lebih baik,” kata dia.







