FAJARNUSANTARA.COM, SUMEDANG – Petir, menyambar kediaman Soleh (67), warga RT 02 RW 04 Desa Cibeureuyeuh Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.
Kejadian saat hujan deras pada Sabtu (14/11) sekitar pukul 15.30 itu, sempat membuat Soleh terkena sengatan, hingga dilarikan ke Puskesmas Conggeang.
Beruntung, musibah ini tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja, sejumlah barang elektronik seperti televisi dan kulkas rusak. Begitu juga dengan kaca lemari barang, GRC salahsatu kamar yang ditempati anaknya beserta genting, juga ikut rusak.
Menurut penuturan Soleh, sebelum kejadian, dirinya memasang gembok ruangan luar rumahnya. Saat itu, istrinya, Yuyun (60) tengah berbaring di ruang depan rumahnya. Termasuk anak bungsunya, Dedi Mulyana (17) dan bibinya Nenek Inok, sedang tidur di kamarnya masing-masing.
Namun tak lama, Soleh masuk ke dalam rumah. Usai menutup pintu rumahnya, petir langsung saja menyambar rumahnya dan juga mengenai dirinya. Soleh pun, sempat terbaring akibat sambaran itu hingga dilarikan ke puskesmas. Soleh merasakan tangan bagian kanannya dan tiga jarinya, terasa tersetrum listrik hingga kaku.
“Iya baru juga nutup pintu mau duduk, suara petir begitu kencang dan saya merasakan seperti tersetrum. Ini tangan kanan dan tiga jari tidak bisa bergerak, tapi sekarang sudah mendingan,” kata Soleh kepada Fajarnusantara.com di kediamannya.
Menurut Soleh, petir saat hujan deras itu, pertama kali menyambar antena televisi yang menggunakan bambu di samping rumahnya. Saat itu, dia dan istrinya lupa mencabut kabel antena dan juga colokan televisinya.
“Tiang (bambu) antena sampai hancur. Televisi tidak dinyalakan , hanya saja tidak mencabut kabel antenanya. Di sini ada dua televisinya, yang satu nyala yang biasa digunakan, yang satunya itu tidak. Itu televisi yang hancur ada di luar,” tutur Soleh.
Istrinya, Yuyun ikut menambahkan. Saat ada sambaran petir itu, dirinya tengah berbaring tepat di bawah televisi yang tersambar hingga hancur itu. Beruntung dirinya tidak sampai terkena petir. Begitu juga, Yuyun tidak ampai tertimpa pecahan kaca lemari barang yang saat itu langsung pecah.
“Saya panik, ini ada apa. Suaranya (petir) begitu keras. Saya lihat bapak (Soleh) persis di depan saya kena petir. Ya saat itu bapak dibawa pakai motor ke puskesmas, alhamdulillah tidak sampai apa-apa.” tambahnya.
Keadaan panik juga dirasakan Dedi yang saat itu tengah terlelap di kamarnya. Sebab suara petir, begitu keras terdengar dan tak lama kemudian ibunya berteriak meminta tolong.
Dedi juga masih beruntung. Sebab kamar yang ditempatinya, hanya rusak pada dinding GRC kamarnya yang berada persis di samping televisi yang rusak tersambar petir.
“GRC yang rusak itu berhamburan ke rumah tengah dekat televisi yang tersambar. Tidak sampai masuk ke kamar. Ya saya juga panik, ibu teriak dan melihat kondisi bapa. Tapi alhamdulillah tidak sampai terjadi apa-apa sama kita. Hanya ini rusak-rusak saja,” tuturnya. (red)