DaerahEkonomiPemerintahanUncategorized

Genta Pangan Dorong Kemandirian Petani Lewat Panen Raya di Sumedang

FAJARNUSANTARA.COM – Pemerintah Kabupaten Sumedang kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional melalui program Genta Pangan (Gerakan Nasional Tani Kemandirian Pangan). Hal itu ditandai dengan kegiatan Panen Raya Padi Organik di Desa Margajaya, Kecamatan Tanjungsari, Jumat, 18 April 2025.

Panen raya yang dihadiri langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir ini merupakan hasil demplot seluas satu hektare yang menggunakan pupuk cair organik Biovina, bekerja sama dengan kelompok Genta Pangan Mandiri (GPM).

“Ini bukti nyata bahwa kita bisa membangun ketahanan pangan dari desa. Demplot ini bisa menjadi contoh bagi kecamatan lainnya. Negara akan kuat jika pangan dan energi kita kuat,” ujar Bupati Dony dalam sambutannya.

Baca Juga :  BPR Bank Sumedang Berubah Jadi Perseroda, Pemda Tegaskan Komitmen Penguatan Modal

Ia mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang telah membuktikan keberhasilan penggunaan pupuk organik, termasuk kelompok tani dan tim dari Biovina. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan langkah nyata menuju swasembada pangan.

“Sumedang sudah punya program seperti Teras Hejo dan Starbak, yang sejalan dengan Genta Pangan. Teras Hejo mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam cabai, tomat, pakcoy, dan lainnya. Sementara Starbak, kita khususkan untuk buruh tani yang tidak memiliki lahan. Satu desa satu hektare, agar mereka bisa bangkit,” jelasnya.

Program Genta Pangan sendiri merupakan gerakan nasional yang mendapat binaan langsung dari Presiden RI. Ketua Umum Genta Pangan adalah Budiman Sudjatmiko, sementara Bupati Dony menjabat sebagai Dewan Pembina GPM Daerah.

Baca Juga :  Sanggar Melysa Nada Tampil di HJS Ke-447, "Ronggeng Sadunya", Bawa Puluhan Penari dari Jatigede

Kepala Desa Margajaya, Ajat Sudrajat, mengatakan demplot pupuk organik Biovina yang dilakukan di desanya berhasil meningkatkan hasil panen secara signifikan.

“Hasil panen meningkat hingga 30 persen dibanding tahun lalu. Tahun ini kami bisa menghasilkan 12 ton gabah basah atau setara 8 ton gabah kering dari lahan satu hektare,” kata Ajat.

Menurut Ajat, efisiensi juga menjadi keunggulan utama dari pupuk Biovina.

“Kami tidak sekadar bicara, tapi membuktikan bahwa pupuk ini lebih hemat dan sehat. Biayanya hanya di bawah satu juta rupiah per hektare, lebih murah dari pupuk kimia. Bahkan sudah dilengkapi dengan anti hama,” tuturnya.

Baca Juga :  Warga Jatiroke Bangun Jalan dengan Semangat Gotong Royong

Ajat menambahkan, Genta Pangan tak hanya fokus pada sektor pertanian.

“Program ini juga akan menyasar peternakan, perikanan, dan perkebunan. Sosialisasinya sudah kami lakukan ke 26 kecamatan di Sumedang dan mendapat sambutan positif dari para petani,” katanya.

Kegiatan panen raya turut dihadiri oleh Direktur Biovina Madani Mukarom, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Asep Uus Ruspandi, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sajidin, serta sejumlah pejabat lainnya dari perangkat daerah dan kecamatan.**

Enceng Syarif Hidayat

Enceng Syarif Hidayat adalah seorang jurnalis yang aktif liputan di Sumedang, Jawa Barat. Enceng mengawali karirnya di dunia jurnalistik dimedia lokal online Sumedang. Liputan utamanya di wilayah Barat Sumedang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button