BudayaPemerintahan

Bupati Sumedang Hadiri Gelaran Ngawangkong di Sri Manganti

FAJARNUSANTARA.COM,- Sebagai Bentuk dukungan Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS), Keraton Sumedang Larang Gelar Acara Ngawangkong Kasumedangan yang dibuka langsung oleh Bupati Sumedang di Bale Sri Manganti. Sabtu 14 Januari 2023.

Lebih tepatnya Karaton Sumedang Larang menggelar acara “Ngawangkong Kasumedangan Hybrid Thematic Event #1. Kegiatan dihadiri pula oleh Keraton Surakarta Hadiningrat (Solo), Kesultanan Cirebon, dan Keluarga Besar Ir. H. Djuanda.

Menurut Ketua Pelaksana
Hybrid Thematic Event Renaissance Kasumedangan Pangauban Jaya Laksana (PJL), Prof. Agus Pakpahan mengatakan, keberadaan keraton harus mampu mengoptimalkan budaya dan sebagai centrumnya, termasuk rekonstruksi budaya sebagai akar peradaban manusia, sekaligus mendukung SPBS.

“Budaya menyatukan kembali. Saya harap kegiatan ini akan menguatkan kembali Insun Medal Insun Madangan sebagai sumber budaya,” ujarnya.

Ditambahkan Agus, terkait dengan melembagakan ajaran Kasumedangan, ada Perda tentang Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda yakni Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang SPBS

“Dengan adanya Perda tersebut, Keraton Sumedang Larang ingin melahirkan kembali daya berpikir budaya sebagai sumber daya,” ujarnya.

Sri Radya Karaton Sumedang Larang
PYM. H. Rd. I. Lukman Soemadisoeria mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sumedang yang telah hadir dalam acara tersebut seraya berharap dengan adanya Perda SPBS, tiap paguyuban menjadi bersatu dan banyak karaton yang bergabung langsung untuk membentuk paguyuban Sumedang Larang di tiap Kabupaten.

“Pada prinsipnya dalam even ini, Keraton Sumedang Larang ingin memberikan kontribusi, memberikan rangsangan kolektif di masyarakat akan kesadaran pentingnya kebudayaan,” tuturnya.

Ditambahkan Rd. Lukman, peertemuan tersebut bertujuan memperoleh pengetahuan tentang budaya Kasumedangan serta wadah pemberian masukan kepada Pemda dan para pihak terkait dalam memanfaatkan budaya Kasumedangan sebagai sumber daya pembangunan Sumedang.

“Budaya sebagai sumber daya diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran sebagai upaya rekontruksi, revitalisasi dan sosialisasi tatanan peradaban kehidupan yang telah diwariskan para pendahulu Sumedang Larang untuk kebermanfaatan semua lapisan masyarakat,” jelas Lukman.

Sementara itu Bupati mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Paguyuban Keraton Sumedang, terutama dalam hal menjadi bagian yang melestarikan budaya sunda.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mampu menggali budaya Sunda di Kabupaten Sumedang, terutama membangkitkan kembali nilai-nilai budaya dalam meningkatan etos kerja di masyarakat,” tuturnya.

Dijelaskan Bupati, Dalam pembangunan di Kabupaten Sumedang ada tiga pondasi  yaitu agama, budaya dan teknologi.

“Dengan adanya tiga pondasi tersebut, maka pembangunan akan terlaksana dengan baik sesuai nilai-nilai yang terkandung didalam masing-masing pondasi,” tegasnya.

Bupati berharap, kegiatan tersebut dapat melestarikan budaya lama yang baik dan menggali budaya baru yang lebih baik serta melahirkan kembali budaya yang telah hilang.

“Sesuai dengan Perda SPBS Nomor 1 Tahun 2020, Sumedang dengan jargonnya “Insun Medal Insun Madangan” diharapkan Kabupaten Sumedang menjadi bagian solusi yang menerangi di Indonesia, ” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut diberikan pula Penganugerahan Penghargaan kepada Ir. H. Djuanda yang diberikan langsung oleh PYM. H. Rd. I. Lukman Soemadisoeria.***

Enceng Syarif Hidayat

Enceng Syarif Hidayat adalah seorang jurnalis yang aktif liputan di Sumedang, Jawa Barat. Enceng mengawali karirnya di dunia jurnalistik dimedia lokal online Sumedang. Liputan utamanya di wilayah Barat Sumedang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button